"saya gak pantes ada disini. saya ini cuman apa dibandingkan mas semesta. siapa yang tidak tau semesta putra drajat ? mas punya segalanya, mas baik, dan saya, saya ini bukan siapa - siapa" kata senja mengusap air mata. semesta meraih bahu senja, berkata lirih "lo gak seharusnya bilang kayak gitu, kita sama nja" semesta mengecup rambut senja. mereka berdiri terpaku beberapa menit di tempat itu, menyaksikan matahiri terbenam. dengan jati yang tetap mendekap senja.