Mengapa banyak author cerita yang kerap menjadikan seorang lelaki tampan bak pangeran Persia sebagai karakter utama?
Kurang ajar betul! Pria yang wajah nya pas pasan tentu meringis membacanya.
Kelompok pria bertampang pas-pasan ini (pas-pasan maksudnya lebih mirip manusia daripada monyet) biasanya bujang lapuk, jomblo karatan, atau anak kos yang kere.
Mereka juga terkadang memiliki tinggi badan yang mengharukan. Sehingga banyak bidang profesi yang terang terangan mendiskriminasi mereka.
Dalam sebuah cerita fiksi pun mereka biasanya nongol sebagai karakter figuran.
Sungguh dunia kejam sekali!
Tapi entah mengapa, tak ada angin atapun badai, Tony, salah satu pria pas-pasan itu tampil ke panggung utama sebagai karakter utama. Ia hadir untuk memperjuangkan hak asasi pria pas-pasan.
Sungguh terharu aku melihat perjuangan yang sangat mulia itu.
Ku harap engkau berhasil kawan.
Elliot Jensen and Elliot Fintry have a lot in common. They share the same name, the same house, the same school, oh and they hate each other but, as they will quickly learn, there is a fine line between love and hate.