Story cover for TOPENG BIDADARI (On Going) by halmasaudd
TOPENG BIDADARI (On Going)
  • WpView
    Reads 782
  • WpVote
    Votes 38
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 782
  • WpVote
    Votes 38
  • WpPart
    Parts 5
Ongoing, First published Jan 17, 2020
AREA DEWASA
.
.
Setelah membaca ini, mungkin kalian akan tau, bagaimana bentuk perjuangan. Dan kalian pasti tidak akan sepenuhnya menyalahkan laki laki. Dan menyangkal pasal bahwa perempuan selalu benar.
.
.

Kamu tak perlu ikut berjuang, Aku saja cukup. Kamu hanya cukup menghargai dan menjaga perjuanganku. 

Tapi kenapa kamu ingkari komitmen kita? Apa aku kurang? Aku sudah cukup bertahan dengan  semua kesalahanmu.

Aku tak ingin kehilanganmu, Aku tak ingin kamu pergi, Aku sudah merusakmu. Maafkan Aku, Aku siap menerimamu, apapun keadaanmu, tapi kamu tidak peduli dengan komitmen kita. 

Hingga Aku memutuskan berpaling dibelakangmu tanpa kamu tau. dan Aku sadar Aku salah. Tapi jika tak bahagia bersamamu? Aku harus bagaimana? Bukankah kebahagiaan milik semua orang? 

Masih bisakah diperbaiki? Kenapa disini seolah Aku yang salah sepenuhnya. Sedangkan kesalahan kita satu banding seribu. 

Aku tak ada niat mengungkit kesalahanmu, sebab cintaku tulus, dan ketulusan tidak pernah mau hitung hitungan soal kesalahan. Tapi kesalahan dijadikan pembelajaran agar kita mampu bertahan.
All Rights Reserved
Sign up to add TOPENG BIDADARI (On Going) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] by tiaxyl
28 parts Ongoing Mature
"Sayangkuu, cintakuu. Gimana dengan hari ini, hm? Are you happy?" "Seru dong, senang karena ada kamu, Ka. Hehe." Dulu, setiap percakapan kecil seperti itu mampu menyulap hariku jadi lebih indah. Tapi semua itu kini tinggal kenangan. Hubungan yang manis dan penuh tawa itu akhirnya harus berakhir, bukan karena cinta kami memudar, tapi karena kenyataan terlalu pahit untuk ditelan bersama. Aku masih mencintaimu. Masih ingin mendekat, masih berharap bisa kembali. Tapi jarak ini bukan lagi tentang raga-melainkan tentang takdir yang tak mengizinkan kita bersatu. Cinta kita besar, tapi tidak cukup untuk melawan kenyataan yang tak berpihak. Banyak halangan yang kucoba lalui demi kamu, demi kita... tapi ternyata semesta punya rencana lain. Kini, aku hanya bisa menatapmu dari kejauhan. Ingin kembali, tapi tak bisa. Ingin melepaskan, tapi hatiku belum rela. Satu kejadian itu-satu hari yang mengubah segalanya-telah memutus tali yang tak terlihat namun sangat kuat mengikat kita. Jika bukan karena kejadian itu, mungkin aku masih tersesat dalam hubungan yang samar: ada, tapi tak punya peran. Dulu aku memegang peran utama di hidupmu. Sekarang? Bahkan untuk menjadi figuran pun aku tak lagi layak. Kita pernah sangat dekat, tapi kini aku tahu... melepaskan sesuatu yang sudah terasa seperti rumah tidak akan membuat segalanya membaik. Bahagia tidak selalu datang setelah menjauh. Dan seringkali, hubungan yang tampak sempurna dari luar menyimpan luka yang tak pernah terucap. Aku tak menyangka semuanya akan berakhir seperti ini. Tapi yang sudah terjadi, biarlah terjadi. Meski begitu, kenangan itu-kenangan tentang hari itu-masih terpatri jelas di pikiranku. Hari saat aku sadar... cinta saja tidak cukup.
You may also like
Slide 1 of 10
HIS PROPERTY cover
Bertaut Rasa (Gratis) cover
HE IS MY MINE! cover
KENANGAN INDAH BERSAMAMU cover
The Fault cover
Setulus Kasihmu cover
Mistake [SELESAI] cover
Jayy.id cover
LIAR [SELESAI] cover
Kiara and zaki's love journey [sedang revisi √ ] cover

HIS PROPERTY

47 parts Complete Mature

Old Men Series #1 Mature (18+) *** Valdos Roscoe Yordanov tidak sedang mencari cinta. Kehidupan pria tiga puluh tujuh tahun itu sudah terlalu mapan dan penuh: sukses, matang, memiliki reputasi terhormat, dan seorang pria yang sangat tahu apa yang diinginkannya. Hidupnya tenang dan teratur, hingga Lily Harlow muncul membawa kekacauan manis yang sulit diabaikan. Warna yang tidak pernah ia minta. Lily Harlow, dua puluh tahun, ceria dan spontan, realistis dan berani, namun sedikit plin-plan. Sebagai putri tunggal keluarga kaya raya dan terpandang, Lily tentu menginginkan segala sesuatu berdiri di atas kesetaraan. Lily tahu banyak cara menarik perhatian, tahu bagaimana memainkan mantra dalam setiap baris perkataannya. Dan Valdos, ia tahu persis apa yang sedang gadis itu lakukan kepadanya. Sejak awal ia menyadari cara bermain Lily. Lily tahu seni memikat. Valdos tahu seni membaca. Alih-alih menjauh, Valdos justru mengimbangi permainan itu. Secara sadar mengambil mantra-mantra Lily dan menelannya mentah-mentah. Menikmatinya dengan tenang, dengan dewasa, dengan cara yang membuat Lily tak lagi bisa membedakan, siapa sebenarnya yang memegang kendali.