Gue cuma bisa menggelengkan kepala, air mata jatuh berurai saat dia nenangin gue sambil tangannya menahan kedua bahu. Berdiri berhadapan dengan dia bikin kaki gue melemas, pengen banget mendudukkan diri ditanah. "Maafin saya.." katanya lirih. "Gue gak tau harus gimana lagi. Gue rasa ini semua udah cukup, gue gak bisa." Hanya itu yang terucap dari mulut gue. "Kenapa? Mau nyerah? Ini kamu kan? Saya gak percaya kamu bilang kaya gitu El.." Ya, sekarang gue gak tau harus gimana lagi Jay, semua terasa berat, sepertinya gue gak akan mampu lagi buat semuanya, gak penting lagi untuk digapai.