Padahal sudah mati-matian belajar matematika, tapi Femiko masih terus saja mendapat nilai rendah. Sementara itu, dia harus menjadi tutor bahasa inggris untuk Fatta, seorang murid laki-laki menyebalkan yang katanya berdarah Thailand itu. Fatta yang jago matematika pun ingin memberi pelajaran sendiri untuk femiko yang sok-sok an jadi gurunya. Namun, ketika semuanya sudah terjadi , Femiko pun berhenti membantu Fatta menuruti kemauan orang tuanya untuk belajar bahasa inggris. Meskipun telah mendapat tutor bahasa inggris dari 'orang lain', Fatta justru merasa bahwa ia sama sekali tidak termotivasi apapun untuk belajar bahasa inggris. Tidak ada semangat, tidak ada keseruan, tidak ada kesenangan. Tidak ada, tanpa Femiko.