LOVE VIRTUAL
  • Reads 4,049
  • Votes 588
  • Parts 34
  • Reads 4,049
  • Votes 588
  • Parts 34
Ongoing, First published Jan 20, 2020
Mature
Jimin, lelaki playboy dari boygroup terkenal. Ia bukanlah tipe orang yang takut pada apa pun. Kata-kata yang keluar dari mulutnya adalah ekspresi isi hatinya. Ia ingin menjadi orang seperti itu dalam kehidupan sehari-harinya. Hanya sayang, pekerjannya memaksanya untuk menyimpan sisi lain dirinya. 
Wartawan: "seperti apa tipe idelamu?"
Jimin: "Ehm, feminim, lembut, dan perhatian," jawabnya sembari tersenyum.

Faktanya? Ia adalah pecinta sejati. Baginya, seseorang baru dikatakan wanita apabila ia memiliki kriteria: seksi, seksi, seksi, dan seksi. 

Pertama kali CEO-nya menawarkan untuk bergabung dalam acara Love Virtual, ia sudah membayangkan akan bertemu wanita idamannya.Kenyatannya, ia justru dipasangkan dengan idol pendatang baru yang menurut penilaiannya hanya numpang tenar, tidak seksi, dan nol attitude. 

"Rentang usia kami 5 tahun," protesnya.
"Ah, memangnya kenapa?"
"Aku benci berdekatan dengan anak kecil."
"Rentang usia kalian tidak terlalu jauh. Jujur saja, kau tidak suka karena ia tidak seksi. Iya, kan?"
"Bukankah sudah jelas?" katanya pada manejer.  

Lisa

"Aku tidak tertarik pada gadis berdada rata," katanya sambil melirik.
sial! umpat Lisa.
"Aku juga tidak tertarik pada orang yang pikirannya kotor!"

Lisa pun tidak pernah mau berdampingan dengan playboy pervert sepertinya. Kalau saja bukan demi para membernya, ia tidak akan pernah mau dipasangkan dengannya. Apalagi sudah ada orang lain yang disukainya. 
"Setidaknya berpura-puralah cinta mati padaku!" kata pemuda itu tanpa rasa malu.
Ckckck, memangnya ia sudah tidak waras, "berharap saja ke neraka!" balasnya.
All Rights Reserved
Sign up to add LOVE VIRTUAL to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Second Life : Ersya  by jeochan_
38 parts Ongoing
[Brothership] [Not bl] Singkatnya tentang Ersya dan kehidupan keduanya. Terdengar mustahil tapi ini lah yang dialami oleh Ersya. Hidup kembali di masa lalu dalam raga yang sama. Mengulang masa lalu dan berniat mengubah masa depan. Ersya seperti diberi kesempatan untuk memperbaiki hidupnya. Ersya tak ingin kejadian di kehidupan pertamanya akan terulang kembali. Kehidupan bersama tiga abangnya dan juga daddynya beserta istri baru daddynya. Tak lupa dengan anak wanita itu yang akan menjadi bungsu baru Leonard. Menggantikan posisinya. Kisah Ersya yang berusaha menerima anggota baru di keluarganya. Ia akan seperti abangnya yang tak menolak kehadiran mereka. Itu pun jika Ersya tidak ingin bernasib sama dengan kehidupan pertamanya. Ersya yang berniat posesif pada adik barunya sama seperti abang-abangnya, sepertinya tak akan terjadi. Karena di kehidupan keduanya ini semua berbanding terbalik. Dimana bungsu baru yang menggantikan posisinya itu tiba-tiba posesif juga padanya. Seakan-akan posisi bungsu di keluarga Leonard tak tergantikan. Yang dulunya ia merasa semua sifat posesif abangnya dan daddynya akan berpaling ke bungsu baru itu, dan membuat dirinya tak terima dan berakhir dengan kejadian yang tidak diinginkan. Kini di kehidupan kedua, Ersya merasa tak kehilangan sifat abang-abangnya yang posesif padanya, malahan bertambah satu. Cerita ini bersifat fiktif belaka. Apabila ada kesamaan alur ataupun nama tokoh, itu hanya sebuah kebetulan semata. Karena cerita ini murni dari saya sendiri. cover : Pinterest.
You may also like
Slide 1 of 10
Serena'de cover
ESHA🍓 cover
MENJADI BABY SITTER  cover
MATHERA cover
Duke's Grip cover
Second Life : Ersya  cover
GO BACK TO YOU || Markhyuck cover
antagonis wife  [END] cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover

Serena'de

91 parts Ongoing

Mayor Teddy menyebut Diajeng Serena sebagai Ratu 1001 Modus. Dua tahun terakhir menjalin hubungan tanpa status tak membuat Teddy menjawab soal kepastian. Lewat tuts piano setelah pertengkaran mereka kala itu, Serena menyuarakan perasaannya. Tentang sakitnya, tentang kecewa dan tentang ikhlasnya. Serena pernah meminta Teddy mempersembahkan satu lagu untuknya yang ia abaikan, tapi kala itu tanpa diminta Teddy menekan tuts piano demi Serena.