Complete dalam 24 hari ^.^ "Gue capek jadi anak baik." ucap Gladis duduk di motor yang terparkir di arena balap. "Lo anak cewek, abang lo bakal marah liat lo disini." Venus, sang empunya motor berkacak pinggang menatap Gladis. "Emang kenapa kalo gue anak cewek? mereka juga cewek, kenapa gak lo larang juga?" ucap Gladis. "Gladis!" Bukkkk "Venus!!!" pekik Gladis segera turun dari motor Venus dan membantu cowok itu untuk berdiri. "Pulang!!" cowok yang tadi memukul Venus, menarik paksa tangan Gladis. "Lo apa-apaan sih?!! Punya otak gak?!" seru Gladis melepas paksa lengannya dari cowok itu. "Itu Karel kan?" bisik orang-orang yang ada di sekitar sana. "Jauhin dia." Karel menepis tangan Gladis yang masih memeluk lengan Venus yang tadi di bantunya. "Jangan kasar sama cewek." ucap Venus menghentikan pergerakan tangan Karel yang hendak menarik tangan Gladis. "Lo jangan pernah deketin Gladis lagi, atau urusan lo makin panjang sama gue." Karel mencengkram kerah baju Venus. "Karel stop! Venus lo gapapa kan?" seorang gadis datang mendorong Karel. "Brillova lo kenapa kesini?" Venus meraih tangan Brillova untuk menariknya ke balik punggung. "Sekali lagi gue ingetin, jauhin Gladis!" Karel menarik paksa Gladis dari tempat yang di penuhi anak malam itu. >Gladis Nelsaf Anjani Hidupnya adalah kanvas kosong yang hanya boleh dirinya lukis sendiri. Warna-warninya akan tutupi betapa putih hidupnya yang lalu. Dia ingin tunjukkan kehadirannya, ialah sang Pluto yang hilang. >Venus Julian Anak laki-laki yang selalu dikelilingi para gadis cantik. Keindahannya bak Bintang Senja yang selalu dikagumi dari bumi. Ia tidak pernah terbiasa dengan kesendirian. >Karelfian Angkasa Hidupnya luas, namun terlalu sunyi. Ia ingin memberi dan menjadi arti bagi orang lain. Kesunyiannya hanya terlalu senyap untuk di rengkuh, tapi masih cukup ruang di hatinya untuk diisi kehangatan arti cinta. Start : 21/01/2020 End. : 13/02/2020