"kamu menyesal meninggalkanku, Na?" Abi bertanya dengan nada sendu. Ada semacam kerinduan yang bercokol dipelupuk matanya. Ayuna, mantan tunangannya dulu, diam saja tak bergeming. Sebenarnya ia cukup menyesal atas masa lalu mereka. Tapi apa boleh buat, ia tak bisa menegakkan benang basah. Semuanya telah terjadi. ia tak ingin seperti orang bodoh yang berangan-angan bisa membalikkna waktu. Bagaimanapun, ia masih istri sah Fajar. Meski kini mereka tak lagi hidup serumah, ada semacam tembok besar yang menghalanginya untuk dekat kembali dengan Abi. Apalagi ia sudah punya anak. "Tak usah kau bahas masa lalu lagi, Bi. Semuanya tak ada pengaruh apa-apa bagiku. Sekarang, aku hanya ingin fokus mengurus Safa dan kesehatanku," jawab Ayuna tegas. "Kudengar, Fajar sudah menikah lagi dengan Siwi?" Ayuna terkejut. Seketika ia hendak menjerit keras-keras. Benarkah? Mengapa ia tak tau? Sungguh, rasanya begitu menyakitkan. Kalau boleh ia ingin minta pada Tuhan agar mencabut saja nyawanya sekarang. Tapi dua pasang mata itu, mata putri kecilnya, dan mata lelaki dihadapanya kini memandangnya penuh harap. Sanggupkah ia melukai Abi sekali lagi? Karena mungkin saja, hidupnya tak akan lama lagi. lagi-lagi Ayuna merasakan nyeri yang perlahan merangkak di hatinya.All Rights Reserved
1 part