Arvia lelah dengan hidupnya. Seringkali, gadis itu merasa ingin menyerah. Bahkan, rasa ingin melakukan percobaan bunuh diri sempat terbesit di pikirannya. Segumpal sesak sering berkumpul di rongga dada, meremas erat jantung Arvia, dan membuatnya ingin berteriak keras untuk melepaskan gejolak luka yang tertanam dalam di relung hatinya. Kadang, Arvia merasa ingin marah pada takdir. Kenapa harus aku?! pikirnya. Arvia hampir tidak kuat. Dia bosan menghirup udara bersama raga yang penuh luka. Gadis itu ... ingin mati saja. ______________________________________________________ 𝙇𝙋𝙄 𝙒𝙧𝙞𝙩𝙩𝙞𝙣𝙜 𝘾𝙝𝙖𝙡𝙡𝙚𝙣𝙜𝙚 #4 © maev_exzth Januari 2020