SEBALIK
  • Reads 105
  • Votes 4
  • Parts 21
  • Reads 105
  • Votes 4
  • Parts 21
Complete, First published Jan 22, 2020
Mature
Hidup tidak selalu sejalan. Mencintaimu pun bukanlah sebuah keinginan. Sebab, patah hati menjadi sebuah keharusan yang ku dapatkan. Karena denganmu, tinta beracun yang ku temukan. Namun, seperih apapun tetap saja bahagia harus ku cipta bukan?
-Arthawidya

Perbedaan yang kupunya tidak akan membuatmu bahagia. Kata orang, jatuh cinta sama saja menerima suka dan duka. Tapi, aku tidak bisa membagi duka denganmu. Terlalu banyak pilu yang akan terbagi jika dirimu disampingku. Inginku menjadi si sempurna tapi tidak ada manusia yang bisa melakukan semua. Aku bersikeras ingin bersamamu dengan bahagiaku. Tidak dengan luka dalam membiru. Tidak akan kubagi sakitnya padamu. Hanya saja, hal yang ku benarkan malah menyesakkan untukmu bukan? 
-Maheswara

Manusia hina memang menjijikan. Tapi siapa yang menjadikannya hina? Bukankah ada campur tangan manusia lainnya? Manusia bertingkah sebab sebuah alasan. Kesakitan, keraguan, kesenangan, segala bisa dijadikan pembicaraan. 
-Ganendra
All Rights Reserved
Sign up to add SEBALIK to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
FIX YOU cover
Antagonis's Secret Wife (Slow up)  cover
Hypomone {ὑπομονή} || END✓ cover
I'm the Protagonist (END)  cover
Kaesar cover
I'm Alexa cover
My Dangerous Junior [END] cover
THEORUZ cover
Transmigrasi Istri Tuan Muda Jay (END) cover

MAHESA

54 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan