aku terasa lemah dan tak berdaya.dalam hatiku aku seperti terus meminta tolong. dikesendirian bayangku hanya mampu kupasrahkan jiwa yang menanti kematian datang. disaat hampir semua orang tak mengerti keadaanku, hanya orang tua angkat yang selama ini membesarkankulah yang seolah mendengar jeritan. namun jeritan yang sebenarnya juga telah mengalirkan beban pada mereka berdua. aku telah melewati hidup bersama mereka(manusia) yang dilanda ketidak penghargaannya. aku dipaksa berjuang, tanpa diberi waktu, dicaci dihina dan dimaki. hukuman hidupku terlalu dalam. dan juga cintaku kepada seorang wanita harus terciderai oleh perasaannya sendiri, ia meninggalkanku berjuang sendiri. setelah memberikan asa hanya dalam beberapa hari. mengapa harus kau semangatiku.? bila pada akhirnya kau pula yang mengajarkanku keterbiasaan sendiri saat ini. aku telah hidup memebebani mereka orang tua angkatku, bahkan aku tak tau hidup ku mengapa begini.? dan juga wanita yang bertahan dengan rasanya pun tak pernah ke sini lagi. Mengapa ? maafkan aku Tuhan... maafkan Aku Tuhan.. maafkan... aku bukan tidak bersyukur, aku bukan berhenti untuk tabah. namun aku tak mAll Rights Reserved
1 part