Reza dan Sera tak pernah menyangka bahwa keisengan mereka untuk swipe right di sebuah aplikasi kencan bisa mengubah hidup selamanya. Tak ada ekspektasi tinggi ketika obrolan ringan dimulai, hanya candaan dan rasa penasaran. Namun, dari pertemuan yang terasa acak itu, keduanya membangun hubungan yang tak terduga. Empat tahun berlalu, dan di tengah suka duka perjalanan cinta mereka, Reza melamar Sera. Mereka sepakat mengikat janji suci, yakin bahwa segala perbedaan karakter yang ada justru memperkuat cinta mereka.
Namun, hidup ternyata tidak sesederhana itu. Pernikahan mereka bukanlah dongeng yang berakhir dengan kebahagiaan abadi. Babak baru ini penuh dengan liku, dari perbedaan yang dulu terasa manis hingga mimpi-mimpi yang mulai bertabrakan. Di tengah kesibukan Reza yang kian menyita waktu dan kecemasan Sera yang sering kali tak terucap, perlahan muncul pertanyaan: cukupkah cinta mereka untuk bertahan?
Ini adalah kisah tentang dua hati yang mencoba bertahan di tengah badai, mencari cara untuk tidak hanya mencintai, tetapi juga memahami, di dunia nyata yang jarang memberi kemudahan.
"Kau tidak akan hamil,"
Kegiatan Abigel yang tergesa-gesa ingin meminum obat yang baru saja ia temukan didalam laci terbatuk seketika mendengar suara berat dari belakangnya. Dan___ sejak kapan pria itu berdiri disitu?
"Maksut om?"
"Saya tidak bisa punya anak,"
Wajah panik Abigel berubah kaget, jadi maksutnya pria jangkung berbadan kekar didepannya ini mengatakan bahwa dirinya tidak subur? Alias infertilitas?
What?
Dirga mendekati perempuan yang sekarang terduduk lemas dengan selimut tebal yang masih membungkus tubuhnya.
Entah karena syok akan ucapannya barusan atau baru teringat dan menyesali akan kejadian semalam, atau apapun itu ia tidak peduli.
"Kau memang tidak akan hamil, tapi Jangan sampai ada rumor yang tidak jelas, saya benci dengan scandal, kau pahamkan apa saja yang bisa kuperbuat, jadi jangan coba bermain-main lagi denganku," peringat Dirga.
Setelah meninggalkan sebuah cek bernilai ratusan juta diatas nakas. Pria itu berbalik dan pergi dari sana dengan gaya angkuh-nya.
____
Abigel menatap nanar benda yang berada ditangannya. Bagaimana bisa ucapan yang ia dengar beberapa hari yang lalu bisa semeyakinkan itu ditelinganya.
"Sekali bikin langsung jadi? Dasar om om jelek!"
"Katanya aman, gak bakal hamil,"
"Ini kok garis dua?"
____
Penasaran? Baca kuy!
18+
Revisi nunggu cerita tamat🙏