Warning! Cerita ini memiliki efek halu tingkat dewa! Siapa pun yang udah baca dijamin susah moveon!. Gak percaya? Buktiin aja sendiri.
Ramalan, sebuah sebutan yang dapat mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan.
Apa yang kau rasakan jika dirimu diramal?
Dan apa yang akan kau lakukan? Jika hal buruk akan menimpamu di masa depan?
Apa kau akan mempercayainya? Dan mengubahnya sesuai kemampuanmu? Atau, kau memilih menghiraukannya? Dan berjalan sesuai kehendak takdir?
Dalam adat pada masa kami, semua orang mempercayainya. Menurutnya, ramalan adalah sebuah petunjuk yang diberikan dewa penentu.
Pada awalnya aku tak percaya! Tetapi ketika kejadian itu datang, aku baru percaya, dewa penentu telah membantuku.
Tetapi, apakah semuanya telah terlambat!?
Syahra, adalah seorang putri mahkota dari kerajaan yang disucikan. Kekuatan dan ketangkasan serta kecerdasannya, mengundang decakan dan tatapan memuja dari seluruh makhluk di alam semesta.
Dan tak cukup sampai di situ! Sepertinya seluruh dewa memberkati kelahirannya. Selain diberikan keistimewahan yang mencolok, gadis ini juga diberikan gelar sebagai dewi kecantikan, paras menawan dengan sifat lembut bak sutra.
Tetapi tetap saja, hukum yang mengatakan "setiap kelebihan pasti memiliki kekurangan, begitu pun setiap yang memiliki kekurangan pasti mempunyai kelebihan,"itu terbukti kebenarannya.
Syahra tak menyangka, pertemuannya dengan pria itu mengundang atensi dari berbagai pihak. Banyak yang tak menginginkan pertemuan itu terjadi, banyak juga yang membenci kedekatan di antara kami. Syahra menyesali itu! Tetapi dewi asmara tak mengizinkan rasa itu hilang. Sampai akhirnya hal yang ditakutkan pun terjadi...
* * *
"Jangan! Jangan! Jangan ambil dia!"
Pria itu menyeringai. "Apa hakmu?"
"Aku menyayanginya."
Pria itu lagi-lagi menyeringai. "Menyayanginya? Oh ayolah jangan membuat lelucon." Pria itu terkekeh, seakan perkataan yang dia dengar barusan keluar dari bibir bayi. "Menginginkannya? Langkahi mayatku dulu!."
Kaendra yang hanya seorang pegawai kantoran biasa mengalami kecelakaan saat hendak ke supermarket, dan saat ia merasa akan segera menyusul orang tuanya.
Ia malah bertransmigrasi menjadi figuran malang dari novel populer?!
CERITA INI MURNI KARANGAN AUTHOR!
JANGAN SALAH LAPAK!