January
  • Reads 24
  • Votes 10
  • Parts 1
  • Reads 24
  • Votes 10
  • Parts 1
Ongoing, First published Jan 25, 2020
Hujan turun tak kenal waktu
memecahkan keheningan
memberikan embun yang membekas
Sebelum munculnya pelangi yang berkelabu

Payoda juga mendukungnya
Sehingga tercetak akara yang nyata
tanpa rasa bersalah 
menimbulkan bekas yang tiada tara
pada kalbu manusia

Sarayu yang meluluhkan
Membuat kalbu tenang
Meski nabastala melarang
Asmaraloka pun meluluhkan

Suara perlahan menghilang
tercetak lukisan indah
Ditangisi oleh sepasang aksa
Aksa hitam legam yang sudah rimpuh



---------------------
---------------------------------------


"Hei, katanya kamu hargain setiap perjuangan untuk deketin kamu. Tapi kamu kok pergi? Mana badan kamu yang kuat? katanya kamu meluk aku saat aku nangis? mana buktinya?! Hei, kamu kok pucet banget sih, kerumah sakit yuk! Jangan diem aja ih, RAYNN..RAYNNN...KAMU JAHAT YA NINGGALIN AKU." Ucapnya tersendu-sendu.






Next  everyone? stay tune🤙
•
•
•
All Rights Reserved
Sign up to add January to your library and receive updates
or
#892lelah
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MUARA KIBLAT cover
BAD LUCK [ for Luina ] || SELESAI cover
Godaan Tetangga Sebelah 21+ cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
VANILA ANASTASIA  cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
AV cover
Mr. Stewart and His bodyguard  cover
MAHESA cover
My Maid 21+ cover

MUARA KIBLAT

61 parts Ongoing

📌Spin off "Kiblat Cinta". Disarankan untuk membaca Kiblat Cinta lebih dulu untuk mengenal masing-masing karakter tokoh di dalam cerita Muara Kiblat. *** Ditunjuk sebagai penerus untuk mengabdikan dirinya pada pesantren merupakan sebuah tanggung jawab besar bagi seorang Kafka Rafan El-Fatih. Di tengah menjalani amanah yang diberikan oleh sang ayah, Kafka juga harus melatih kesabaran ketika menghadapi salah seorang santriwati yang mengejarnya secara ugal-ugalan. Adel Dwi Arfani, seorang santriwati yang dulu menjadi partner perdebatannya, kini berpindah kiblat menyukainya. Menurut Adel, mengejar cinta sama saja dengan mengejar rezeki, harus diperjuangkan dengan usaha dan berdoa, tentu dengan cara yang halal pula. Maqom manusia adalah berusaha, itulah prinsip yang ia lakukan sekarang. Lantas, bagaimana ketika ia telah mendapat balasan cinta yang setara, fakta masa lalu justru menghancurkannya? Akankah takdir cinta mereka bermuara di tempat yang sama? Atau justru ombak membawa keduanya ke tepi yang berbeda?