"Walaupun terhalang dinding pembatas, hati kita tetap menyatu." *** Sejak bertemu kembali dengan sahabat masa kecilnya, hidup Toska menjadi kelabu. Bagaimana tidak? Fuchsia, sahabatnya itu adalah cewek yang resek sepanjang hidupnya. Untungnya cewek itu berhasil membuat Toska luluh, karena telah bertemu kembali dengannya. "Kenapa? Gak ada larangan kan buat suka sama sahabat sendiri?" Sampai Fuchsia mendengar pertanyaan itu, yang tak lain dilontarkan oleh sahabatnya sendiri. Dia bingung, harus berbuat apa. Perasaannya juga tiba-tiba tidak bisa dikontrol. Karena sebelum itu, Fuchsia juga bertemu Marco, ketua ekskul renangnya. Bagaimana Fuchsia bisa mengetahui isi hatinya sendiri, jika ia saja sulit memilih satu cowok?