Zindagi Ki Hinata
  • Reads 83,549
  • Votes 4,031
  • Parts 17
  • Reads 83,549
  • Votes 4,031
  • Parts 17
Ongoing, First published Jan 26, 2020
Kehidupan Hinata
Mungkin bagi sebagian orang menjadi seorang Hinata merupakan keberuntungan tersendiri. Di asuh di keluarga terpandang dan bergelombang harta, Gadis beruntung itupun ternyata di anggap sebagai anggota keluarga tersebut, nampaknya sangat sempurna bukan? Apa lagi jika takdir ternyata menjodohkan ia dengan salah satu keluarga tersebut. Sungguh kehidupan yang di impian oleh hampir setiap gadis di muka bumi ini. Tapi apakah kehidupan Hinata sesempurna itu?
Inilah kisah kehidupan Hinata
All Rights Reserved
Sign up to add Zindagi Ki Hinata to your library and receive updates
or
#431wedding
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife  cover
Rafa [End💗] cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
After Graduation cover
BABY CHANIE cover
𝐒oerabaja, 1730 cover

Dosa Ku

72 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.