Story cover for Bumi Swarnadwipa by RahmattWijaya
Bumi Swarnadwipa
  • WpView
    Reads 196
  • WpVote
    Votes 48
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 196
  • WpVote
    Votes 48
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Jan 28, 2020
Sebuah kerinduan untuk bumi, langit dan kamu di Sumatera ~


-Puisi dan sajak, yang siap membawa kalian keliling Pulau sumatera , sembari menikmati senja dan tertawakan Luka

-Ditulis secara bertahap dan bergantian oleh dua Bujang Minangkabau, dari tanah melayu .

-Penulis juga aktif disocial media instagram ; @minopedry @rahmattwijaya28
All Rights Reserved
Sign up to add Bumi Swarnadwipa to your library and receive updates
or
#22melayu
Content Guidelines
You may also like
From Leiden by rzkaldea
3 parts Complete
Di luar hujan rintik membasahi bentaran langit dan rerumputan yang tumbuh disekitar halaman dan ayunan. Entah pertanda apa yang mengundang cuaca sesendu hatiku selama 6 tahun silam. Senyuman-senyuman indah sudah kewajiban tersendiri bagiku untuk orang-orang yang kusayang disekelilingku. Semakin lama aku mengunyah makanan semakin deras pula hujan yang menyapa. Seperti ada yang tertarik untukku berlama-lama melepaskan kerinduan tersendiri untuk sahabat lamaku. sepertinya Allah sedang menunjukkan kesedihanku lewat cuaca. "Assalamuallaikum kio taufan." tiba-tiba suara pria mengetuk pintu rumah mereka. "Siapa itu hujan hujan bang?." tanya kiori dengan suaminya yang dia mulai berdiri untuk menuju pintu. Lalu tangan taufan cepat meraih tangan kiori agar kiori tetap berada di meja makan tetapi niatnya kuhentikan karna kulihat wajah dan mata mereka saling beradu seperti ada sesuatu yang mereka sembunyikan dariku. "Biar aku saja taufan yang membuka pintunya, akukan sudah selesai makan kalian lanjutkan saja makannya" kuraih handphoneku agar dapat berkaca untuk membenahi jilbabku yang tadinya rusak kurasa. Lalu ku buka pintu dengan pelan dan kulihat seseorang yang berdiri dihadapanku. "Asstaghfirullah Rifqy." bagaikan kilat yang menyambar jantungku, handphoneku pun terjatuh dari genggaman tanganku. "Dhe...a!" lalu dia berpaling dari hadapanku dan berlari di bawah derasnya hujan yang mengguyur halaman rumah sahabatku. berlalu menuju mobil dan sama sekali tidak mau melihatku. "Tunggu sebentar!" lalu kukejar dia mengarah mobilnya tetapi dengan tancap dia meninggalkanku dengan hujatan air hujan yang membasahi jilbab serta tubuhku, dibawah derasnya hujan yang menghujat perasaanku. Kutelungkupkan tangisanku dan rasa sesalku untuk mengejarnya, kulihat dengan samar alphard merah semakin meredup dan hilang di tikungan simpang empat. Tatap aku, rasakan tangisku rifqy....
You may also like
Slide 1 of 10
One Sentimental Day (Lengkap/End) cover
BERANDA GIRINDRA cover
Seventeen cover
Bait-Bait Semesta cover
Ruang Rasa.. cover
TAK SEINDAH JINGGA cover
From Leiden cover
Surat si Perindu Langit [REVISI] ✓ cover
Madah Qolbu❣️ cover
SajakSesak 2 [Arief Aumar] cover

One Sentimental Day (Lengkap/End)

100 parts Complete

Poems for you and me