COCA COLA
  • Reads 158,275
  • Votes 16,720
  • Parts 23
  • Reads 158,275
  • Votes 16,720
  • Parts 23
Ongoing, First published Jan 28, 2020
Co-Ca Co-La merupakan singkatan dari Cowok Cakep, Cowok Idola. Yakni, Kesebelasan lelaki yang disatukan menjadi sebuah grup, dengan karakter yang berbeda-beda. Ada yang outcasenya lawak, tapi incasenya ambyar. Ada yang outcasenya bringas, tapi incasenya hello kity. Ada yang outcasenya dewasa, tapi incasenya jealousan. Itu semua dilandasi karena kebucinan mereka terhadap grup sebelah, yakni BLACKVELVET.

[Satu cerita yang sama dengan BF IS BV namun dengan keperbedaan sudut padang dan versi.]
All Rights Reserved
Sign up to add COCA COLA to your library and receive updates
or
#29sungjae
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Kisah Tak Sempurna cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
Little Dumplings cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
Kesayangan Bunda cover
Rafa  cover
The Qonsequences cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.