Madilove

Memiliki cita-cita untuk bahagia dalam semesta merupakan garis start setiap manusia untuk mencapai tujuan hidupnya. Begitu pula dengan Fikri, seseorang yang dikenal sebagai pembuat onar semasa kecil. Namun seiring waktu dia berubah menjadi pemuda kampung biasa.
Dalam situasi venustraphobia yang dialaminya, Fikri dipertemukan dengan seorang gadis cantik nan tajir, Sophie Nawangsari. Gadis yang memiliki ide liar untuk mewujudkan pengembangan wisata ranu yang dia sebut 'Pyramid Lakes'. Karena ide liarnya itulah Fikri menempatkan Sophie seperti 'Zaha Hadid' muda. Seorang diva dekonstruksi modern keturunan Iraq yang konsisten mengombinasikan karya-karya arsiteknya.
Dari Sophie Nawangsari pula Fikri punya cita-cita lain, bermula menjadi seorang Da'i sesuai harapannya dan sang Ayah, kemudian beralih pada sebuah cita-cita menjadi seorang 'Diplomat'. Hingga sebuah agenda diplomat divisualisaikannya sebagai pembuktian bahwa ia pun pantas meraih cita-cita tersebut.
Terlepas dari popularitas dan eksistensi, kisah hidup Fikri penuh sensasi. Semua hal yang terjadi dalam hidupnya selalu mendapat dukungan penuh dari sahabat sekaligus sepupunya, Arman Syaidan.
Selain Fikri, novel ini juga bercerita tentang para jiwa muda yang berprestasi dengan bakat yang berbeda. Sebuah konsep hidup yang terbentuk dari masing-masing tokoh dalam novel ini memiliki greget yang maksimal. Terusiknya persahabatan hingga 'drama PERTISTA' menjadi polemik yang berseliweran berbuah kebenaran.
Akhirnya, pada suatu waktu manusia menemukan titik rapuh dalam hidupnya. Hilangnya Sophie tanpa alasan membuat Fikri terjauhkan dalam semangat mengejar cita-citanya. Akankah kisah Fikri dan Sophie Nawangsari berakhir indah bersama cita-cita mereka?

"Ilmu menjaga manusia,
tapi harta, manusia yang menjaga."
[Khalifah Ali]