"Rei, mari kita kawin lari saja," kataku.
"Nggak bisa gitu juga, Ken. Aku butuh bapak untuk jadi wali nikahku," jawab Reina dengan suara bergetar. Aku sangat tahu kalau dia berusaha keras menahan tangis.
"Ada Mas kamu. Dia merestui hubungan kita. Aku sudah bicara dengannya. Dia mendukung apa pun yang jadi pilihan kita. Dia bisa jadi wali kamu," aku berusaha meyakinkan Reina.
"Bapak masih hidup. Bagaimana bisa kita melakukan itu?"
"Lalu bagaimana dengan aku, Rei? Bagaimana dengan kita? Kalau aku, aku tidak bisa tanpa kamu. Aku mencintai kamu," kataku dengan suara bergetar. Antara menahan amarah dan keputusasaan.
"Nggak bisa, Ken. Nggak boleh. Aku nggak bisa menghianati kedua orangtuaku," jawab Reina.
Akhirnya dia menangis, Milan. Tangis yang sangat memilukan. Tangis yang membuat dadaku nyeri dan sakit.
Malam itu, kami pulang sendiri-sendiri ke rumah masing-masing. Langit seakan meledek kami. Dia menurunkan hujan yang sangat deras.
NOT BL ❗❗❗
END + TERBIT ➱ Part masih lengkap
bagaimana rasanya bertransmigrasi menjadi bayi yang baru lahir.
"ANJIR MASA JADI BAYI LAGI... MANA BARU BROJOL HUWAAAA"
20 juni 2023