Rain Drops ( On Going )
  • Reads 63
  • Votes 63
  • Parts 9
  • Reads 63
  • Votes 63
  • Parts 9
Complete, First published Jan 31, 2020
Layaknya tetesan hujan yang menyembunyikan air mata seseorang saat berada di bawahnya,

Layaknya mentari yang tetap bersinar walaupun sendiri.

Layaknya lantunan lagu romantis yang menularkan senyuman bagi pendengarnya.

Semua memiliki arti tersendiri bagi orang yang merasakanya.
Jangan menghakimi dan jangan menganggap remeh jiga kamu tak tahu !


Masa lalu? Lalu ,kenangan?
Itu semua adalah rangkaian kisah hidup yang menyimpan arti dan pelajaran ter sendiri!

Jangan menyalahkan takdir ,walaupun kenangan menyakitkan. karena itu semua di perhitungkan seberapa banyak sakitnya itu ,buatlah sebagai tolak ukur seberapa banyak kebahagian yang harus kau dapatkan .

No impossible
Percayalah semua akan berada diwaktu yang tepat .


***


Haloo  semua !!!
Selamat membaca ya !!
Jangan lupa vot ,coment and follow me.

Note:
Mohon maaf jika  nama tokoh ada yang sama   ,juga latar belakang dan tempat yang mungkin unsur ketidak sengajaan author  karena ,Ini cerita real buatan sendiri !!bukan plangiat !!

Dan mohon maaf ini cerita juga untuk dibaca bukan untuk dicopy paste.
All Rights Reserved
Sign up to add Rain Drops ( On Going ) to your library and receive updates
or
#112keraskepala
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
MAHESA cover
ALFA  cover
Starla cover
Lauhul Mahfudz  cover
VIENNO LAKARSYA cover
Transmigrasi Queen Antagonis  cover
My Maid 21+ cover
Rachel's Second Life [On Going] cover
Antagonist Badas Couple!! cover
 ARGALA cover

MAHESA

49 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan