Mak tak punya apa-apa lagi yang dapat dijadikan sandaran hidup sepeninggalan kedua orangtua dan suaminya selain sebidang tanah yang cukup luas sebagai harta warisan dan tiga orang anak. Sebagai orangtua tunggal Mak berusaha terus membesarkan anaknya. Jauh dalam hatinya, Mak ingin ketiga anaknya mampu mengecap pendidikan setinggi-tingginya agar nanti tidak menjadi seperti dirinya yang hidup dalam kesusahan. Dalam rencana Mak, tanah itu akan dijual untuk membiayai pendidikan anaknya. Namun saudara laki-lakinya yang tamak menjualnya begitu saja tanpa sepengetahuan Mak. Mak jadi kehilangan semua harapannya.Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang