Story cover for Tak Menentang by user34226061
Tak Menentang
  • WpView
    Reads 3
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 3
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Feb 01, 2020
    Di setiap deringan jam berdetak, aku selalu memikirkan hal yang serupa. Orang tua selalu bermandat kepada sulungnya untuk selalu menjadi mereka, yang ingin perkataannya di dengarkan. Namun sulung tetaplah sulung yang tegap pendiriannya untuk melakukan hal yang baru dan entah bentuk apa pun itu yang ingin ia lakukan. Namun apa yang terjadi yaitu sebuah penyesalan yang selalu terngiang-ngiang di benaknya akan hal itu. 
    
    Ia bangga akan hal itu karena ia tak mengerti efek samping dari perbuatannya. karena menurutnya itu suatu keharusan dan bukan pertentangan baginya. Setelah melakukan semua itu ia baru mengerti arti sebuah apa yang tidak boleh di lakukan sebelum akad.
All Rights Reserved
Sign up to add Tak Menentang to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
NOESIS  by Reisen_San
11 parts Ongoing
Setiap pagi dimulai dengan nada yang sama. Nada yang tidak asing, tapi juga tak pernah benar-benar diingat. Seperti dengung lembut yang tumbuh dari dinding, atau bisikan yang terlalu sopan untuk membangunkan siapa pun. Anak-anak terbangun perlahan. Mereka tahu kapan harus duduk, kapan harus tersenyum, dan kapan harus mengatakan "terima kasih" pada sesuatu yang tidak pernah mereka lihat. Langit tak pernah berubah. Lantai tak pernah berdebu. Hari-hari disusun rapi seperti barisan seprai yang terlipat. Tidak ada yang jatuh. Tidak ada yang hilang. Kecuali... sesuatu yang tidak pernah disebut. Di antara semua yang seragam, ada satu yang tidak persis cocok. Seorang anak perempuan yang terlalu tenang, terlalu sering diam di tengah keramaian, dan matanya-selalu mencari sesuatu yang tidak terlihat orang lain. Serene. Ia menulis hal-hal kecil di balik kertas tugas. Hal-hal yang tidak pernah diajarkan, dan tidak boleh ditanyakan. Ia mencatat kapan musik terasa sedikit lebih sendu, kapan suara langkah di lorong tidak cocok dengan jumlah kaki. Orang bilang Serene hanya anak yang suka berpikir. Anak yang tidak pernah nakal, tidak pernah melawan. Tapi mereka tidak tahu... diam itu kadang bukan berarti lupa, melainkan mengingat terlalu banyak. Dan pagi-pagi di tempat ini, yang seharusnya hangat dan tenang, perlahan mulai terdengar berbeda- bukan karena ada suara baru, tapi karena seseorang mulai benar-benar mendengarkan. *Update setiap jumat * *Aku butuh sebuah 🌟 agar mereka yang tak terlihat tidak mendekat *
You may also like
Slide 1 of 9
Marriage Contract (Lingorm) cover
The Real Heirs cover
Kasih Dan Harapan cover
Anak Sulung Kesayangan [End] cover
NOESIS  cover
TERNYATA AKU DI TENGAH [ON GOING] cover
Auri, Cigarettes and Life cover
Sulaksmi - SEGERA DITERBITKAN cover
Full Of Scratches cover

Marriage Contract (Lingorm)

47 parts Complete Mature

🔞🌈 cerita ini hanya imajinasi kegabutan author, mengandung adegan dewasa dan kekerasan jadi yg belum 18+ jangan dibaca bagian bab 🔞 mengisahkan pertemuan kedua orang yg dulu saling mencintai terpisah oleh kesalah pahaman dan dipertemukan kembali oleh perjodohan keluarga