Dalam malam yang berdiam dalam setetes hujan,, aku berfikir untuk menyederhanakan pemikiranku.. Karena aku terlalu rapuh bila aku dan ragu menjadi satu dalam satu fakta.. Siapakah aku ?? Dan kenapa aku ini ?? Kenapa aku bisa meragu dalam fakta yang telah terjadi..
Ketika bumi diam dibawah tetesan hujan,, aku diam memanja dalam langkah pemikiranku.. Sebuah karma atau takdir ?? Bila aku diam seperti ini ?? Sebuah kekecewaan atau takdir ?? Bila aku gelisah seperti ini ??
Ketidakmampuanku dalam menguasai " diam " dan " gelisah " ini,, telah membuatku mati rasa.. Ketidakbecusanku dalam memerintah " emosi " dan " perasaan " telah membuatku hambar dalam warna hidup..
Aku tertekan oleh rasa gelisahku dan disudutkan oleh sikap diamku sendiri.. Emosiku besar,, tapi nyaliku kerdil,, hasratku besar,, tapi kepercayaanku lemah..
Seiring langkahnya yang menjauh,, kenapa pemikiranku tak mau menjauh juga ??
haruskah aku berteriak memanggil namanya dan mengatakan aku mencintainya ?
by. temen kuliah dulu 😉
"Pertunangan kita ini harus dirahasiakan!"
Begitu kesepakatan Kama dan Gege sebelum keduanya melakukan kegiatan KKN 111 Desa Welasasih. Hubungan pertunangan yang hanya diinginkan oleh dua pasang orangtua sementara Kama dan Gege menyatakan tidak saling suka.
Yang semua orang tahu Kama punya pacar bernama Laika. Yang semua orang tahu, Gege tidak terikat dengan siapa-siapa.
Namun, seiring berjalannya waktu, rahasia yang sederhana ternyata lama-lama ingin menunjukkan diri pada dunia. Ternyata, Kama tidak terima saat banyak laki-laki yang mendekat pada Gege dan menyatakan suka. Ternyata, usaha Gege sia-sia saat diingatkan bahwa cinta pertamanya adalah Kama.
Ketegangan terus berkembang, hingga semua masalah bermunculan dengan sembarangan. Jadi, bagaimana Kama? Kamu tetap pada Laika atau memutuskan kembali pada Gege dan menyatakan suka?
24/11/24