Realita berkata, sang Enkoder tak berdaya. Gadis itu menampik, membuat pelik. Huruf-hurufnya bertahta di baris teratas, menggempar mereka yang tak gemar berkias. Namun, hai, pemuda itu rupa-rupanya datang. Mantan pengidap afasia sensoris yang ditatap sinis. Dan, sang Enkoder berlutut, menangisi Dekoder. [Terpilih sebagai pemenang untuk Kontes Hari Valentine; Cinta dan Kehilangan yang diselenggarakan oleh @teenlitindonesia dan @AmbassadorID] *** ©sadaraa, 2020
5 parts