Derap langkah terdengar dari kejauhan membuat pikiran Hyunjin semakin kalut. Semakin dekat suara langkah-langkah itu semakin terasa tertekan dirinya. Tertekan. Perasaan yang selama ini menyelimutinya, membuat dia memandang dunia menjadi tempat yang paling menakutkan untuknya. Satu persatu orang-orang itu mulai melangkah memasuki lift meninggalkan Hyunjin yang terduduk dilantai dingin itu dengan bersandar pada dinding. Bukan dia tak mau memasuki lift itu. Bukan. Dia hanya.. tidak bisa. Kini ketika orang-orang itu telah sepenuhnya memasuki lift tersebut dan pintu tertutup perlahan, dia makin tersedu-sedu. Dia semakin jauh dari mereka, dia tertinggal. Namun tiba-tiba suara lift terbuka terdengar kembali, sebuah tangan terulur padanya. Dia mendongak dan Abang tertuanya menatap pada bola matanya dan tersenyum. "Hyunjin kemarilah.. kamu pikir kita bisa meninggalkanmu sendiri disini? Ayo! Kami menunggumu." katanya sambil menunjuk sekumpulan orang berjumlah 6 orang lainnya dalam lift. "Kita selalu sama-sama kan?" ~~~