Story cover for Anneliese [End] by bzvoyez
Anneliese [End]
  • WpView
    Reads 3,762
  • WpVote
    Votes 378
  • WpPart
    Parts 22
  • WpView
    Reads 3,762
  • WpVote
    Votes 378
  • WpPart
    Parts 22
Complete, First published Feb 05, 2020
( WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA! )

Ini adalah kisah tentang seorang arwah kecil bernama Anneliese Van Affelen.
Ia berdarah Belanda, namun lebih senang dipanggil Lisa-nama sederhana yang terasa lebih hangat di telinga.

Di balik sepasang matanya yang bening, tersimpan dunia yang hening namun luas, tempat di mana kehilangan menggema dalam diam, harapan tumbuh perlahan, dan cinta... tetap tinggal meski tak pernah benar-benar selesai.

Lisa bukan sekadar nama dalam cerita lama. Ia adalah kenangan yang bertahan di antara bisikan pohon, jejak kaki kecil di lantai kayu tua, dan surat-surat yang tak pernah sampai. Ia ingin didengar. Ia ingin dikenang.

Dan kini, melalui kisah ini-ia akan mengetuk pintu hati kalian.

Semua foto disini bukan asli dari bagian cerita.
Start writing → 14 Februari 2021
All Rights Reserved
Sign up to add Anneliese [End] to your library and receive updates
or
#258netherland
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Rania van Batavia [✔️] cover
The Sacred Jasi | Jasi Michelle cover
Cerita anak Indigo cover
Indigo Bobrok 2 [END] cover
Abandoned House: Rumah Belanda ✔️ cover
(Book 1) Gadis Yang Terlempar Ke Bhumi Javacekwara (END) cover
Blood and Rose cover
[Lacrimosa]; Dara-Dara Runtuh cover
STETOSKOP TUA cover
Daendels Estella (COMPLETED) cover

Rania van Batavia [✔️]

18 parts Complete Mature

# THE WATTYS WINNER 2021 IN HISTORICAL FICTION # Previous Title: "Namanya Hoesni" Sebuah foto hitam-putih bertuliskan Den Haag, 1922-dengan lelaki berwajah memikat menatap dari balik kertas usang itu-menyeretku melintasi abad dan terhempas ke Batavia tahun 1920. Di tengah gemerlap pesta priyayi dan riuh kolonial yang penuh timpang, hatiku berlabuh pada Sinyo bernama Hoesni. Sesosok Sinyo bagai belati bermata dua-berjiwa Bumiputera yang mencintai tanah pertiwi, namun dibelenggu jeratan darah kolonial yang mengalir dalam nadinya. Sebuah cinta dan benang merah hadir begitu saja, menghubungkan dunia kami yang terhalang waktu. Namun sang waktu rupanya enggan berpihak. Aku bagai selembar kertas yang ditarik ke dua arah, tak tahu bagian mana yang akan robek lebih besar: kembali ke masa depan dengan mimpi yang kutinggalkan, atau tetap terikat di masa lalu bersamanya-menerima segala konsekuensi yang siap menerkam kapan saja. Selesai: November 2020