"Kamu sangat memperdulikannya tapi kenapa kamu justru ingin membunuhnya?" tanya Daffa
Davani tersenyum miring, memandang Daffa sejenak kemudian memalingkan wajahnya sembari memainkan pisau di tangannya.
"Karena itu yang diinginkan Davina. Lebih baik aku melihat dia mati daripada melihat orang lain menyakitinya. Mungkin, ini satu-satunya cara adil untuk kami berdua karena aku akan mati bersamanya."
"Tapi, apa kamu tidak ingin melihat Davina bahagia?"
"Sejak lahir dia tidak pernah bahagia, orang tuannya saja tidak bisa membahagiakannya. Apa lagi kamu? Apa kamu seyakin itu?" Davani menatap tajam Daffa, seluet matanya sangat mengerikan seolah menyiratkan sesuatu menakutkan dari balik senyumnya.
"Davina itu bodoh, dia tidak bisa melakukan apa-apa pada orang-orang yang menyakitinya. Dia hanya bisa bersembunyi, karena itu aku diciptakan." Lanjutnya lagi
Daffa menarik telapak tangan Davani, "kamu dan Davina itu satu, aku mencintai kalian berdua. Jadi, aku tidak ingin kalian mati melainkan aku ingin kalian berdamai agar kita bisa hidup bahagia bersama."
"Apa berdamai yang kamu maksud adalah membunuhku dan membiarkan Davina hidup?"
"Sudahku bilang, Davina dan Davani adalah satu. Kamu adalah Davina, Davina adalah Davani."
Davani mengerarkan pisau di genggamannya, "kamu salah. Kami berdua berbeda, jika aku mati maka Davina juga akan mati."
....
Copyright©️AyouustoriespinkyJuli2020 All Rights Reserved
Read more