Aerilyn
  • Reads 2,158
  • Votes 1,416
  • Parts 32
  • Reads 2,158
  • Votes 1,416
  • Parts 32
Complete, First published Feb 07, 2020
Aerilyn bellvania meise. 

Aku selalu tersenyum ketika memandangmu, tetapi di dalam hatiku berkata. Inilah seseorang yang dulu selalu keperjuangkan dengan segenap jiwaku, dan kini sang waktu telah jauh meninggalkan kita. Kini kau bukan lagi milikku, kini kau telah berada di tempat yang jauh lebih baik.

Sebuah tempat yang telah menjadi takdirmu dengan semua berkah dan kenikmatan dari-Nya, itulah yang pantas untukku. Kini waktu telah menjawab sebuah pertanyaan klasik, aku bukan yang terbaik untuk dirimu. Maka lanjutkanlah langkahmu, tetap tersenyumlah seperti itu. Aku akan tetap bahagia di sini apabila aku bisa memandang kau bahagia di sana.

Mataku nanar melihat batu nisan bertuliskan orang yang kucintai, deraiku tak bisa ku tahan sehingga kubiarkan jatuh di tanah bersama tetesan lain dari langit

Kata-kata dulu yang pernah ku ucapkan kepadamu kini hanyalah tinggal ilusi.

"Lo tenang aja, gue gabakal ninggalin tanggung jawab. gue bakal ada disisi lo sebisa yang gue mampu. Lo gausah khawatir, gue akan selalu sayang sama lo hari ini, besok dan seterusnya."

Aku merindukanmu, air mata ini tak dapat ku tahan lagi. Aku benar-benar merindukanmu.



Buat readers jangan lupa vote dan kritiknya😊


CERITA AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT!

Update hari Minggu!



{{{{{ON GOING}}}}}
All Rights Reserved
Sign up to add Aerilyn to your library and receive updates
or
#3aerilyn
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 9
MAHESA cover
I'm the Protagonist cover
My Dangerous Junior cover
FIX YOU cover
I'm Alexa cover
THEORUZ cover
Hypomone {ὑπομονή} || cover
AV cover
Kaesar cover

MAHESA

51 parts Ongoing

Hanya Aira Aletta yang mampu menghadapi keras kepala, keegoisan dan kegalakkan Mahesa Cassius Mogens. "Enak banget kayanya sampai gak mau bagi ke gue, rotinya yang enak banget atau emang gara - gara dari orang special?" Mahes bertanya sambil menatap tepat pada mata Aira. "Eh.. Tuan mau?" Aira mengerjapkan matanya. "Mau, gue mau semuanya!" Mahes merebut bungkusan roti yang masih berisi banyak, kemudian langsung membawanya pergi. Aira reflek mengejar Mahes. "Tuan kok dibawa semua? Aira kan baru makan sedikit," Aira menatap Mahes dengan raut memelas. "Mulai perhitungan ya lo sekarang sama gue." "Enggak kok, tapi kan rotinya enak, Aira masih mau lagi," Aira berkata dengan takut-takut. "Ga boleh!" Mahes langsung melangkahkan kakinya ke arah tangga menuju kamarnya. Aira langsung cemberut menatap punggung Mahes yang mulai jauh. Cerita dengan konflik ringan