Kezia Adora Luan tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang dengan bodohnya memilih sang kakak untuk dicintai. Dia bahkan tidak bisa menahan diri untuk tidak patah hati ketika sang kakak mengenalkan kekasihnya pada orang tua mereka. Tapi, dia bisa apa selain diam-diam menangis di Kolong Langit, tempat yang menjadi saksi banyaknya kenangan manis yang telah mereka lalui. Hingga musuh masa kecilnya tiba-tiba melamar Kezia. Oleh karena rasa putus asa dan sikap tidak enakan yang sudah mendarah daging di dirinya, dia menerima lamaran itu.