HIPOTESA RASA [SELESAI]
  • Leituras 31,956
  • Votos 5,913
  • Capítulos 74
  • Leituras 31,956
  • Votos 5,913
  • Capítulos 74
Concluído, Primeira publicação em fev 09, 2020
"Cerita Melodrama khusus remaja-dewasa 16+"

Update setiap hari senin dan kamis jam 20.00

SINOPSIS : 

Fiona adalah seorang gadis miskin yang cerdas, tidak ada yang tidak mencintai sosok bermata peri itu, termasuk Fian. Laki-laki dengan sejuta pesona sekaligus sahabat baik Fiona, diam-diam memendam perasaan pada gadis itu. Tapi, siapa sangka kematian seseorang yang berarti dalam hidup Fiona ternyata mampu mengubah dunianya dalam hitungan jam?

Gadis dengan mata yang selalu berbinar itu telah berubah. Hatinya telah terpecah belah setelah mendapat banyak kejutan tentang masa lalu. Ia menjelma menjadi gadis yang tangguh sekaligus rapuh dalam satu waktu. Dan, hanya satu yang mampu memperbaiki hatinya. Kehadiran Fian. Tapi, lelaki itu ikut pergi membawa serta hati Fiona yang sudah terlanjur berlabuh. 

Lantas, bagaimana Fiona bisa bertahan? Apakah ada yang mampu menggantikan sosok Fian? 

Pulau Maluku yang berada jauh dari tempat kelahiran Fiona itu yang akan menjadi saksi bagaimana ia memang sepantasnya bahagia.
.
.
.
selamat menikmati, jangan bosan, kritik dan saranmu berarti untukku. 
Salam lestari, salam literasi.
Todos os Direitos Reservados
Índice
Inscreva-se para adicionar HIPOTESA RASA [SELESAI] à sua biblioteca e receber atualizações
ou
#90rasa
Diretrizes de Conteúdo
Talvez você também goste
Talvez você também goste
Slide 1 of 10
MY FUSSY BOSS [SUDAH TERBIT] cover
Memorable Night #N1 ( LENGKAP ) cover
Satu Atap, Satu Kampus cover
Hello, KKN! cover
Secret Love [Complete] cover
Pasutri Kampret cover
SERA cover
Jadi Sekretaris Mantan [Tamat] cover
Young Marriage [✓] cover
My Weird Boss  cover

MY FUSSY BOSS [SUDAH TERBIT]

50 capítulos Concluído

"Pengen gue semprot baygon biar mampus tuh orang!" Gerutuku setelah keluar dari ruangan Pak El. "Awas lo ntar lama-lama naksir Pak Elvano," Tegur Siska memperingatiku "Najisss!!!" Balasku dengan emosi. "Siapa yang kamu bilang najis?" Suara laki-laki yang amat familiar tiba-tiba terdengar berbisik ditelinga kananku.