A sense of the impossible becomes possible
  • Reads 401
  • Votes 58
  • Parts 9
  • Reads 401
  • Votes 58
  • Parts 9
Ongoing, First published Feb 10, 2020
Sebuah Rasa yg menimbulkan Luka Menciptakan Duka dan menepis kebahagian. kehilangan kepercayaan Dan meninggikan Sang Ego.

    Aku sadar Rasa Ini tak seharusnya Tumbuh di tempat Yang megah,Karna apalah dayaku Seorang rakyat kecil semata.


   Kita Berbeda namun Kita juga serupa!!

kita sama-sama merasakan hal yang sama Namun,sang jurang selalu menjadi penghalang dan pemisah.



Vote yah😊Maaf kalo ceritanya gak berkesan, biasa Penulis baru🤣
All Rights Reserved
Sign up to add A sense of the impossible becomes possible to your library and receive updates
or
#800eunkook
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
antagonis wife [PO] cover
Choose Family  cover
He Fell First and She Never Fell? cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
BABY CHANIE cover
Kesayangan Bunda cover
The Best Of Miracle cover
Stars Behind the Darkness 2 cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.