12 parts Complete Menyadari keberadaan Eril, Eyra buru-buru mengusap wajahnya. Eyra kembali menoleh, kini dengan senyum manisnya seakan tidak terjadi apa-apa.
"Ngapain?" Tanya Eril yang dijawab gelengan ringan dari Eyra.
Eril ikut duduk di samping Eyra "ketahuan banget." Ujarnya lalu menarik Eyra ke dekapannya.
"Eril Apa-apaan sih?" Kesal Eyra berusaha melepaskan diri.
Bukannya melepaskan, Eril malah semakin mengeratkan pelukannya.
"Udah, nangis aja gak ada yang liat juga."
Mendengar itu Eyra berdecak "ngapain sih, dateng-dateng malah nyuruh nangis" katanya, kali ini sudah tidak ada penolakan di dalam dekapan Eril.
"Gue gak tau masalah lo apa, tapi gue bisa ngerti lo ada masalah" ujarnya menepuk-nepuk bahu Eyra. "Gak usah ngejawab!"
Tanpa diminta lagi, tangis Eyra pecah. Eyra menangis bersandar di dada Eril.
Gak usah ngira ngira, kisahnya gak semenyedihkan itu kok.
Penasaran kelanjutannya? Yok! Ikuti kisah satu ini!