História de Amor Of Jujae
  • Reads 24,631
  • Votes 2,114
  • Parts 15
  • Reads 24,631
  • Votes 2,114
  • Parts 15
Ongoing, First published Feb 10, 2020
"𝓲𝓯 𝓼𝓸𝓶𝓮𝓸𝓷𝓮 𝓪𝓼𝓴𝓼 𝓶𝓮 𝓪𝓫𝓸𝓾𝓽 𝓽𝓱𝓮 𝓭𝓮𝓯𝓲𝓷𝓲𝓽𝓲𝓸𝓷 𝓸𝓯 𝓵𝓸𝓿𝓮, 𝔀𝓱𝓪𝓽 𝓼𝓱𝓸𝓾𝓵𝓭 𝓘 𝓼𝓪𝔂? 𝔀𝓱𝓮𝓷 𝓮𝓿𝓮𝓻𝔂 𝓼𝓮𝓬𝓸𝓷𝓭 𝓘 𝓼𝓹𝓮𝓷𝓭 𝔀𝓲𝓽𝓱 𝔂𝓸𝓾 𝓲𝓼 𝓾𝓷𝓼𝓽𝓸𝓹𝓹𝓪𝓫𝓵𝓮 𝓵𝓸𝓿𝓮. 𝓯𝓸𝓻 𝓶𝓮 𝓽𝓱𝓪𝓽 𝓵𝓸𝓿𝓮 𝓲𝓼 𝔂𝓸𝓾"
All Rights Reserved
Sign up to add História de Amor Of Jujae to your library and receive updates
or
#74jumil
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
Second Best [ RONY X SALMA ] cover
Kisah Tak Sempurna cover
The Qonsequences cover
After Graduation cover
Fiction -sungjake✔ cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
Kesayangan Bunda cover
How To Be A Good Papa | Noren cover
He Fell First and She Never Fell? cover

𝐒oerabaja, 1730

34 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias sembari tersenyum angkuh "Psikopat sialan, kenapa lo gak musnah aja?!" *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.