Kisah ini sedikit gue angkat dari kehidupan gue di masa sekolah dan untuk kalian yang sudah terjebak di zona seperti ini, Fidi juga tipe orang yang ga percaya sama yang nama nya cinta. Dan sampai pada akhir nya Fid benar-benar sudah merasakan nya. Fid merasakan kebahagian yang bahkan dia belum rasakan sebelumnya, walaupun bahagiaan nya sementara, itu sudah cukup membuatnya senang.
Manusia memang harus mempunyai dan merasakan cinta, akan tetapi dia lupa, kalau mencintai itu harus siap patah hati yang berkepanjangan. Fidi pun juga seperti itu, yang tadi nya Fid ga perduli dengan cinta, malah ia mendapatkan keterbalikan nya.
Fidi pernah begitu sangat mencintai, Fidi juga pernah begitu sangat menyayangi. Sampai pada akhir nya Alya meninggalkan nya, Fidi ga tau kenapa Al meninggalkan nya. Entah karena Alya bosan dengan nya?, atau Alya sudah menemukan seseorang yang dia anggap lebih baik dari pada Fid?.
Entahlah.
Semoga kalian selalu bahagia ya! Dan kalau ada masalah di dalam hubungan sekecil apapun itu, kalian harus cerita! jangan pernah di rahasiain , karena hakekat nya manusia dalam berpasangan itu adalah KEJUJURAN, KEPERCAYAAN DAN MENGALAH.
Fid juga percaya dengan semesta, karena SEMESTA PUNYA CARANYA SENDIRI UNTUK MENYATUKAN SEBUAH INSAN.
Fidi
&
Alya.
Mulanya, maksud Miura Nara menerima pernyataan cinta berondong tengil yang terus mengganggunya, adalah untuk membuatnya kapok. Dia sudah menyiapkan 1001 tingkah menyebalkan yang akan ditunjukkan selama masa uji coba berpacaran. Dengan begitu, berondong menyebalkan berstatus pacar magang itu memilih pergi meninggalkannya.
Sialnya, ini tidak semudah yang Miura kira. Terlebih saat dia harus tinggal satu atap bersama pacar berondongnya dengan hormon belum stabil alias sangean.
Miura Nara dalam masalah baru yang lebih besar dari sekadar Askara Tarachandra Manggala.