"Saat kau lelah dan ingin menyerah, ingatlah! Ada mimpi yang harus diwujudkan, ada cita-cita yang harus diperjuangkan, dan ada orang tua yang harus dibanggakan." ___________________________ Persaingan mengejar mimpi tidaklah semudah yang ada dalam ekspetasi. Butuh waktu dan proses panjang untuk menggapai mimpi-mimpi yang telah digantung. Sebab itu, berhalusinasi bukanlah sebuah jalan. Seperti mimpi Faisal. Cita-cita masa kecil yang terucap dari bibir polosnya dahulu masih ia perjuangkan hingga kini. Komitmen ia sangat kuat untuk menjadi seorang pengabdi negeri. Faisal memang sangat mencintai mimpinya, tapi bukan berarti ia tidak seperti millenial lainnya--- merasakan asmara sewaktu muda. Hanya saja, Faisal tidak terlalu ambil pusing akan hal itu. Walau begitu, Faisal juga ingin dapat perhatian dari lawan jenis---untuk mendukung mimpinya. Motivasi Faisal ialah, 'Dukung aku, semangati aku. Jika tidak, menyingkirlah dariku'. _______________________________ "Bukan mawar penghias taman, tetapi melati pagar bangsa." Motto dari korps wanita angkatan darat itulah yang selalu membuat Sekar semangat. Mengingatkan dirinya betapa tangguh dan hebat para srikandi ibu pertiwi menjaga NKRI. Ingin rasanya Sekar menjadi bagian dari mereka. Semangat Sekar kian menggebu, kala dirinya bertemu seorang Taruna SMK penerbangan. Sosok berwajah keras dan tubuh tinggi, membuat Sekar selalu mengembangkan senyumnya saat sedang penat. _________ Rasa kagum berpadu dengan satu mimpi yang sama-sama diperjuangkan, untuk mengabdi pada negeri. Asmaraloka dalam mengabdi pada ibu pertiwi. __________ Cerita ini hanya fiktif belaka, mohon maaf jika ada kesamaan nama, latar, tempat, dan peristiwa.... Dibaca, ya, buat yang pengen tau lebih lanjut tentang Faisal ... makasih :) © Fiction by Manzilah Alfadilah.
5 parts