Marlon berbadan tegap dan tinggi, berkaki ramping dan kokoh, bermata bulat dan besar, berpupil hitam bening bak kaca, berambut halus dan indah, dan berahang kokoh. Atas segala yang baik dalam dirinya, ia terpilih menjalani hal yang sulit. Ia membenci Kardi yang selalu membelai rambutnya jika bertemu. Ia menggantungkan diri pada perawatan Dorman yang berselera buruk dan selalu memeras keringatnya hingga tersungkur. Ia mencintai dua gadis kecil yang gembira dihadiahi dua potong ayam tiren goreng. Hanya khayalan tentang kekasih yang menantinya di hutan pinus dengan rumput hijau saja yang mengobati kepedihannya. Ini dia cerita pendek tentang MARLONAll Rights Reserved
1 part