"Jadi Nona, apa yang bisa lo bayar untuk penyelamatan ini?" ucap seorang pria seraya bersedekap dan menyandarkan tubuhnya ke dinding. "Ok, lo minta dibayar berapa?" tanya seorang gadis yang berdiri berhadapan dengan sang pria. Ekspresinya terlihat sangat meremehkan. "Gue gak butuh uang lo," jawab pria itu sedikit tak acuh. "Terus?" "Gimana kalau kencan satu hari?" Ekspresi gadis itu berubah. Dengan mata tajam ia menatap pria itu. "Jangan berlebihan," ucap si gadis. Pria itu hanya mengangkat satu alisnya saat mendengar pernyataan tersebut. Namun, tiba-tiba saja sebuah ide terlintas di pikirannya. Ia pun tersenyum tipis membayangkan idenya itu. Pria itu menegakkan badannya. Ia berjalan mendekati si gadis. Pada jarak beberapa langkah ia berhenti. Menatap si gadis lalu berjalan lagi. Namun, berbeda halnya seperti tadi, ia berjalan memutari si gadis. Si gadis yang curiga hanya bisa mengikuti tatapan pria itu. Ia ikut memutar tubuhnya. Setelah 180° memutari tubuh si gadis pria itu berhenti. Pria itu berjalan mendekat. Untuk menghindarinya, si gadis mulai berjalan mundur. Pria itu berhenti, lalu mulai selangkah mendekati si gadis lagi. Seperti magnet, si gadis hanya tertarik pada netra sang pria dan terjebak di dalamnya. Ia seperti terhipnotis dan terus saja mengikuti gerak langkah si pria. "Berlebihan? Ok gue murahin bayarannya, gimana kalau satu ciuman? Setelahnya utang lo gue anggap lunas," bisik pria itu di samping telinga si gadis. Si gadis yang tersadar dari jebakan mata sang pria lantas menatapnya dengan tajam.All Rights Reserved
1 part