Aku menangis meratapi nasibku,andai aku bisa dekat dengannya mungkin takkan seperti ini jadinya,ku raih foto yang masih setia menempel pada figura,dengan tangan bergetar bersimbah darah aku meraihnya,bingkai figura itu sudah rusak karena sebuah bantingan,ku tatap nanar lantai kamarku berserakan dengan kertas-kertas foto yang telah menjadi sampah,terkoyak,robek,hancur,tak karuan bentuknya hingga gambar seseorang tak lagi dapat di deskripsikan,air mata,keringat dan darah bercampur menjadi satu,rintikan hujan malam menemani tangis isak ku,di pojok kamar aku meringkuk sebari memeluk erat figura foto wajah pria idolaku,bias...-Ranesya soya biaran
-setiap baca Jan lupa ksi 🌟,because susah nyari imajinasi di otak buntu muehehe
(bahasa random ges•author kang typo)
Edgar merasa beruntung memiliki Flora sebagai kekasihnya. Tak peduli jika Flora adalah gadis nerd disekolahnya.
Hanya orang bodoh yang tak menyadari betapa sempurnanya seorang Flora Ayumi Maharani.