_____
"Karena, tidak ada orang yang bisa mengerti perasaanku sebaik dirimu"
_____
Blurb:
"Tidak cukupkah meninggalkanku terpuruk sendirian saat itu? Lalu untuk apa kau sekarang datang kembali setelah 3 tahun lamanya?" Nada suara Caroline mulai melirih. Setitik air mata yang sedaritadi ia tahan akhirnya jatuh.
"Carolline, maafkan aku, aku--" belum sempat Max menyelesaikan kalimatnya, Carolline memotongnya lagi.
"Cukup Max! Seharusnya dari awal kita memang tidak perlu bertemu lagi. Kau bahkan sudah membohongiku selama ini. Aku sudah lelah Max." Ucap Carolline dengan tatapan lelahnya. Carolline mengambil nafas dalam untuk memantapkan hatinya.
"Kau tau Max? Aku sangat membencimu," lirih Carolline yang sudah pasrah, dan jatuh dalam pelukan Max. Entah apa yang dipikirkan Carolline, tapi jauh didalam dirinya, ia merasa pelukan ini tepat.
"Aku tahu Lily.. Biarkan aku memperbaiki semua ini.. Kumohon.." bisik Max di telinga Lily, nadanya penuh permohonan. Carolline tidak mengucapkan apapun, hanya memejamkan matanya dan menghirup aroma khas Max dalam-dalam.
Seingatnya, Amora hanya tidur setelah menamatkan novel paling sampah dari yang pernah ia baca. Namun saat membuka mata, ia malah berada di rumah sakit dan merasuki tubuh gadis asing yang konon telah koma selama sepuluh tahun.
Amora Eleanor Sebastian adalah karakter figuran dalam novel bergenre harem yang sedang booming dimana-mana. Namanya hanya disebut satu kali saat salah satu pemeran utama pria mengungkapkan masa lalunya. Ia hanyalah putri tidur yang sampai akhir bab tidak terbangun.
Tokoh yang seharusnya tetap koma itu kini malah membuka matanya dan siap untuk satu sekolah dengan pemeran utama. Tentu Amora jadi-jadian tidak berminat untuk bergabung dalam pertunjukan tokoh fiksi tersebut. Namun, mengapa tokoh-tokoh berwatak brengsek nan bajingan ini malah terus berada di sekitarnya?
"Jauh-jauh plis, gue alergi cowok sinting."
-
start: 19-01-25