TOUCH
  • Reads 8,837
  • Votes 852
  • Parts 9
  • Reads 8,837
  • Votes 852
  • Parts 9
Ongoing, First published Feb 17, 2020
Ketika angin menyapu ingatan, ketika badai membawa luka, atau ketika hujan membuat kita mengenang masalalu.

Soonyoung berusaha menggali ingatannya, mencoba berdamai dengan ketakutannya.

Dan, Wonwoo berusahan berdamai dengan hatinya. Wonwoo juga harus memulainya dari awal.

Wonwoo berusaha bertemu dengan idolanya untuk bisa menggenggam tangannya, atau membawa masalalu bersamanya.


⚠️🔞🔞⚠️


Start : 11 Maret 2020
Status : On Going
Update : Setiap Tanggal 11 perbulan
All Rights Reserved
Sign up to add TOUCH to your library and receive updates
or
#193carat
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
Choose Family  cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Kesayangan Bunda cover
OUR SECRET (SKYNANI X PONDPHUWIN)  cover
BABY CHANIE cover
Duke's Grip cover
After Graduation cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
THE BOSS BABY cover

Dosa Ku

1 part Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.