Ini adalah kisah seorang perempuan remaja yang tidak jauh dari sahabat,teman,keluarga,dan tentu saja cinta. Mungkin kisah ini terlalu monoton untuk kalian para pecinta novel, dan aku tidak akan menolak bahwa ya memang cerita ini hanya tentang itu, namun aku harap kisahku menginspirasi kalian dan yang aku rasakan sangat berbeda dengan apa yang aku harapkan. Terlihat lucu jika semua yang aku harapkan menjadi kenyataan, karena yang kuharapkan hanya kebahagiaan yang tiada akhir, jauh dari kesedihan dan kehilangan. Bukan hidup jika kamu tidak pernah merasakan sakit yang mendalam, entah dari orang yang membencimu atau malah yang paling kamu sayangi. Entah dari orang yang paling kau hindari atau malah orang yang selalu berada disampingmu dan tidak pernah jauh darimu.
Hidup adalah sebuah pilihan. Maju untuk menuju masa depan atau mundur ke belakang untuk meratapi masa lalu. Kadang apa yang kamu ekspetasikan didepan sana tak pernah bisa sama dengan kenyataan itu. Kadang yang kamu perjuangkan tidak memberikan kebahagaiaan yang kamu inginkan, penyesalan selalu datang terakhir dan selalu menyedihkan. Namun tak akan pernah menjadi sebuah kenangan indah jika kita tak pernah melalui tantangan tantangan tersebut, hidup akan hanya menjadi hitam putih dan tak pernah memiliki rasa. Memang seperti itu adanya, adalah sebuah hukum semesta jika kesenangan akan selalu berdampingan dengan kesedihan, bahwa suka akan selalu bersama duka, gelap dan terang, hidup dan mati, kebahagiaan dan penderitaan, kejujuran dan kebohongan, benci dan cinta. Tak pernah bisa diubah. Hidup hanya sekali, percayalaah Tuhan telah merancang ini semua jauh jauh hari, sebelum ia menciptakan seluruh maklhuk hidup didunia ini. Kita sebagai hambanya hanya bertugas untuk menjalani ini semua, aku yakin didepan sana aka nada sesuatu yang sangat berharga sehingga kita harus berjuang dan berkorban untuk mendapatkannya.
Terimakasih telah mengajarkan kepadaku arti dari hidup yang sebenarnya.
Tika,
Renzie, remaja enam belas tahun yang memutuskan untuk kabur dari rumahnya setelah mendengar rencana sang ayah yang akan menghukumnya dengan mengasingkan nya di tempat terpencil, hanya karena dia sudah tidak sengaja membuat sepupu nya jatuh dan terluka. Renzie tentu tidak terima, dibandingkan di asingkan, Renzie memilih untuk pergi dari rumah.
Namun dalam perjalanannya, Renzie tiba-tiba mengalami kecelakaan yang cukup parah. Dan perginya Renzie dari rumah membuat seluruh keluarga tersebut menyesal. Mereka ingin Renzie kembali.