Baginya menaruh rasa pada Rama seperti ia memotongi bawang yang membuatnya terus ingin menangis. Menaruh harapan pada Rama seperti halnya ia menjemur pakaian basah di dalam rumah yang pengap. Bisa kering tapi entah kapan dan berapa lama lagi? Mungkin ini terdengar klasik, mencintai--ehm bukan, maksudnya menyukai seseorang dari pandangan pertama. Namun, semakin lama rasa sukanya semakin besar hingga membuatnya kadang kehilangan akal. Sayangnya, yang disuka masih terbayang-bayang mantan. Hari-harinya mengejar cinta dan harapan dari Rama, ia belajar banyak hal. Yana bertemu Gavin--pria yang ternyata sudah menaruh rasa padanya sejak kelas 11 semester 2. Berarti Gavin sama halnya seperti dirinya. Mencintai namun tak dicintai. Bedanya mungkin Gavin itu seorang secret admirer. Ia juga bertemu dengan Agam. Ah, pria itu. Mengingatnya saja membuat Yana sudah sebal sendiri, mengingat sikap Agam saat ia terjatuh waktu itu. Ya, Agam, pria itu memang cuek tapi kalem dan sebenarnya hatinya memang tidak sekeras batu. Eh, ralat. Mungkin tidak sekeras hati Rama yang tidak pernah peduli dan sering menyakiti hatinya. ___________ Ilustrasi cover dari Pinterest Jangan plagiat dan memang dilarang keras!!!! Lebih baik berfikir dan berimajinasi dengan kemampuan atau otak sendiri daripada mengambil karya ciptaan orang lain. Terinspirasi boleh, tapi jangan mengcopynya. Dan jangan memandang rendah karya orang lain.
4 parts