Story cover for " 𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐊𝐋𝐀𝐒𝐈𝐊 𝐊𝐈𝐓𝐀 " by coklathitamputih
" 𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐊𝐋𝐀𝐒𝐈𝐊 𝐊𝐈𝐓𝐀 "
  • WpView
    Reads 5
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
  • WpView
    Reads 5
  • WpVote
    Votes 0
  • WpPart
    Parts 1
Ongoing, First published Feb 20, 2020
Dahulu kesedihan selalu datang di hari-hari ku di setiap waktu hingga menit nya aku mengurung diri di sebuah ruangan yang begitu nyaman untuk menenangkan pikiran dan hati ini. Meneteskan air mata di setiap malam nya. 
Namun, tahun berganti tahun hari-hari pun berlalu. Tapi tidak ada satu dari sepenggal kisah dan cerita terhapus sampai akhir nya semua terasa menumpuk di pikiran ku. Hingga aku capek untuk membuka hati dengan sosok yang baru. 
Menceritakan latar belakang ku kembali, berbagi cerita dari awal menjelaskan tentang diri aku kepada yang baru. Semua proses itu. Tidak sanggup aku ulangi. Karena bagi ku mengulang dengan sosok yang baru hanya menumpuk sepenggal kisah yang menyakiti yang susah dilupakan, karna bagi ku mengulang dengan sosok yang baru memanglah indah namun sebagian besar. Mereka tidak akan tahu bagaimana kita.
All Rights Reserved
Sign up to add " 𝐊𝐈𝐒𝐀𝐇 𝐊𝐋𝐀𝐒𝐈𝐊 𝐊𝐈𝐓𝐀 " to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Nothing, But You... by uwuuuu1997
11 parts Ongoing
Romance story about Arlita dan Arnanda. Arlita Naraya Tirta Rutinitas sehari-hariku sering dibilang membosankan oleh banyak orang, termasuk teman-temanku. Bagaimana tidak, setelah 5 hari bekerja dari pukul 8 hingga 5 sore, tak membuatku berkeinginan berlibur atau sejenak keluar untuk menenangkan pikiran di saat weekend tiba. Beberapa kali temanku mengenalkan seorang pria untuk sekedar mewarnai hidupku yang membosankan itu, namun aku tak pernah menanggapinya lebih. Hingga aku bertemu seorang pria yang membuatku terpukau saat pertama kali mendengar suaranya. Entah mengapa, aku menyukai suaranya. Lalu pertemuan-pertemuan lainnya yang tak ku sengaja terjadi membuatku menaruh hati pada pria itu. *** Arnanda Narendra Bimana Di umurku yang sudah menginjak 35 membuatku selalu dikejar oleh pertanyaan yang muak ku dengar. Segala ide perjodohan yang keluargaku dan kawan-kawanku atur tak ada satupun yang membuatku berkeinginan untuk mengenal lebih jauh wanita-wanita itu. Penampilan ala kadarnya itu membuatku terpana, aku tak pernah melihat perempuan yang seperti itu. Daster sepaha dengan warna yang sudah pudar, wajah yang tak dihiasi make up, dan dengan rambut yang asal-asalan ia cepol. Namun, entah parfum apa yang ia pakai hingga tercium olehku. Lalu untuk pertama kalinya sejak sekian lama, hatiku berdebar mendengar perempuan yang tak ku ketahui namanya itu memanggilku dengan "mas". Hatiku tergelitik ingin mengenalnya lebih jauh. Tidak, aku ingin memilikinya saat itu juga. Konyol memang, namun aku tak mampu membohongi diriku.
Felicia> Januari With You by kall_jssca
25 parts Ongoing
‎Hendra... ‎seorang anak SMP yang bahkan tak lagi bersekolah. ‎Kulitnya legam, senyumnya pelan, ‎hidupnya penuh hinaan dan tatapan jijik. ‎ ‎Ia hanya ingin dagangannya laku... ‎dan pulang tanpa luka yang terlalu dalam. ‎ ‎Hingga suatu hari, ‎datanglah seorang gadis seperti bidadari. ‎Felicia. ‎ ‎Gadis cantik bermata sipit, keturunan kaya, ‎berjalan pelan ke arahnya... ‎lalu bicara dengan suara paling lembut yang pernah ia dengar. ‎ ‎Felicia tidak takut, tidak jijik. ‎Ia menggenggam tangan Hendra... ‎menemani dagangannya, duduk di sisinya, ‎dan mencintai dia-yang bahkan tak pernah mencintai dirinya sendiri. ‎ ‎Hari demi hari, Felicia menjadi cahaya. ‎Membuat Hendra tersenyum. Membuatnya percaya... ‎bahwa seseorang sepertinya bisa dicintai... bisa berarti. ‎ ‎Tapi cinta seperti Felicia tak datang untuk selamanya. ‎ ‎Dulu, seorang kakek pernah berkata, ‎"Kalau suatu hari... ada seseorang yang datang padamu, ‎seseorang yang mustahil untuk hadir dalam hidupmu... ‎tapi dia datang, menoleh, tersenyum, lalu duduk di sebelahmu, ‎biasanya... dia hanya dikirim untuk sebentar saja. ‎Untuk membuatmu merasa dicintai, ‎untuk menyembuhkan hatimu yang diam-diam patah. ‎Lalu setelah itu... dia akan pergi. ‎Bukan karena tak cinta... ‎tapi karena Penciptanya memanggil pulang." ‎ ‎Benarkah... Felicia akan pergi? ‎Apakah cinta sehangat itu... hanya datang untuk dikenang? ‎Dan bila benar ia akan hilang... ‎mampukah Hendra mengucap selamat tinggal... pada satu-satunya cahaya dalam hidupnya? 💔 ‎.
You may also like
Slide 1 of 8
Nothing, But You... cover
BYE, MANTAN! (TAMAT) cover
Villain Also Has A Reason [END] cover
Short Stories cover
Me and My World cover
Remember?  cover
SUGAR SUGAR LOVE (TAMAT) cover
Felicia> Januari With You cover

Nothing, But You...

11 parts Ongoing

Romance story about Arlita dan Arnanda. Arlita Naraya Tirta Rutinitas sehari-hariku sering dibilang membosankan oleh banyak orang, termasuk teman-temanku. Bagaimana tidak, setelah 5 hari bekerja dari pukul 8 hingga 5 sore, tak membuatku berkeinginan berlibur atau sejenak keluar untuk menenangkan pikiran di saat weekend tiba. Beberapa kali temanku mengenalkan seorang pria untuk sekedar mewarnai hidupku yang membosankan itu, namun aku tak pernah menanggapinya lebih. Hingga aku bertemu seorang pria yang membuatku terpukau saat pertama kali mendengar suaranya. Entah mengapa, aku menyukai suaranya. Lalu pertemuan-pertemuan lainnya yang tak ku sengaja terjadi membuatku menaruh hati pada pria itu. *** Arnanda Narendra Bimana Di umurku yang sudah menginjak 35 membuatku selalu dikejar oleh pertanyaan yang muak ku dengar. Segala ide perjodohan yang keluargaku dan kawan-kawanku atur tak ada satupun yang membuatku berkeinginan untuk mengenal lebih jauh wanita-wanita itu. Penampilan ala kadarnya itu membuatku terpana, aku tak pernah melihat perempuan yang seperti itu. Daster sepaha dengan warna yang sudah pudar, wajah yang tak dihiasi make up, dan dengan rambut yang asal-asalan ia cepol. Namun, entah parfum apa yang ia pakai hingga tercium olehku. Lalu untuk pertama kalinya sejak sekian lama, hatiku berdebar mendengar perempuan yang tak ku ketahui namanya itu memanggilku dengan "mas". Hatiku tergelitik ingin mengenalnya lebih jauh. Tidak, aku ingin memilikinya saat itu juga. Konyol memang, namun aku tak mampu membohongi diriku.