kelana ➵ weishin (✔)
  • Reads 21,241
  • Votes 3,075
  • Parts 24
  • Reads 21,241
  • Votes 3,075
  • Parts 24
Complete, First published Feb 21, 2020
cinta datang dari pintu-pintu yang tak pernah terpikir akan kau ketuk dan singgahi.


[ main: weishin. hinted seungchan & younjin ]



» bxb. boyslove
» romance / fluff
» local! au
» lowercase intended
All Rights Reserved
Sign up to add kelana ➵ weishin (✔) to your library and receive updates
or
#89wooshin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
𝐒oerabaja, 1730 cover
After Graduation cover
FIGHTING IN THE HOLE || NOMIN🔞 cover
Ziel Alexander Dominic [PDF]✔️ cover
𝐥𝐢𝐭𝐭𝐥𝐞 𝐭𝐡𝐢𝐧𝐠𝐬 𝐜𝐚𝐥𝐥𝐞𝐝 𝐥𝐨𝐯𝐞 +𝐣𝐮𝐧𝐬𝐚𝐧𝐠 ✔ cover
The Qonsequences cover
Rafa [End💗] cover
Fiction -sungjake✔ cover
Little Dumplings cover
ARK = Jaehyun - Taeyong = END cover

𝐒oerabaja, 1730

39 parts Ongoing

"Berlarilah sejauh mungkin Dhiajeng, karena jika aku menangkapmu, salah satu kakimu akan hilang untuk selamanya." *** Dhiajeng Pratistha, seorang siswi yang dipaksa mencintai sejarah tiba-tiba terlempar pada abad ke-17, di mana masa kolonialisme sedang membangun kejayaannya. Bagaikan jatuh tertimpa tangga, sosok yang berkuasa adalah Matthias von Herhardt, karakter novel dark romance yang baru saja dia tamatkan diperjalanan menuju Surabaya. Ini bukan hanya berkisah tentang Dhiajeng saja, melainkan sosok Gubernur-Jenderal yang hidup monoton. Kehidupan serba mewah, memiliki kekuasaan tertinggi, dan sempurna. Terbiasa mendapatkan apapun yang dia inginkan, Matthias merasa buruk ketika gadis pribumi yang derajatnya rendah tidak menghormatinya dengan baik. Segala cara pun Matthias lakukan untuk membuat Dhiajeng bersujud, menangis, sampai memohon. Langit biru di bumi hijau menjadi saksi bagaimana jungkir balik Dhiajeng yang berusaha melarikan diri dan begitu pula berubahnya dunia Matthias saat merasakan sesuatu yang mereka sebut cinta. "Bagaimana? Puas bermain kejar-kejaran denganku?" ejek Matthias tersenyum angkuh. *** Peringatan : romansa gelap, dewasa, mengandung adegan yang tidak patut dicontoh! Cry, or Better Yet, Beg. © Van Ji & Solche.