Cerpen 2017
  • Reads 6,420
  • Votes 192
  • Parts 3
  • Reads 6,420
  • Votes 192
  • Parts 3
Complete, First published Feb 22, 2020
1) Si Mata Jernih - Satu, memanglah sebab dia rasa segan nak merenung anak teruna orang lama-lama. Dua, sebab dia takut lelaki itu boleh 'nampak' yang dia pernah menyimpan perasaan terhadapnya dulu. Dan sebab yang ketiga, dia takut dia terpesona dengan mata jernih itu.

2) Izinkan Saya? - "Mungkin dari awal-awal lagi saya ni bukan untuk awak. Mungkin saya ni cuma orang yang datang dalam hidup awak... pada waktu yang salah."

3) Izinkan Saya? [Akhir] - Isterinya membuat keputusan untuk berpisah. Bukan berpisah sekadar sehari dua, tapi berpisah mungkin untuk... selama-lamanya?
All Rights Reserved
Sign up to add Cerpen 2017 to your library and receive updates
or
#162017
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FREEDOM | KEBEBASAN [✓] cover
Cahaya Marha || SHORT STORY cover
The Devil Flower | Terbit cover
ustazah Roslina part 1 cover
CINTA TERAKHIR ( OG ) cover
CINTA SI MUKA TEMBOK (SABAHAN) Completed cover
SEBELUM KITA (OG) cover
Cinta Kali Kedua cover
Airis cover
Oxytocin cover

FREEDOM | KEBEBASAN [✓]

25 parts Complete

Seringkali atma berbisik sendiri, bertanyakan bila kesudahannya. Lelah? Memang. Penat? Itu pasti. Sesak? Selalu terjadi. Sehinggakan dia tertanya, mengapa Tuhan tidak bersikap adil kepada dirinya? Mengapa dunia ini terlampau kejam buat dia? Air mata, menjadi peneman setia. Seakan menyalurkan kekuatan dalam menahan walang hati yang menikam tanpa belas kasih. "Semua yang berlaku ada hikmahnya, Mina. Baik kau nampak ataupun tidak, satu hari nanti kau akan faham kenapa Tuhan uji kau sampai macamni sekali." - LAURIS INI bukanlah kisah percintaan yang tinggi nilai cintanya, mahupun kisah fantasi yang penuh dengan magis dan ilusi. Tetapi ini hanyalah sebuah rentetan hidup seorang Larmina. Nasibnya sangat malang. Jiwanya pula meronta menginginkan kebebasan, disebabkan liku-liku hidup yang penuh ranjau dan duri dalam pahit maung kehidupannya. Begitu juga dengan janji, untuk dia kecapi bagi melunaskan sebuah permintaan yang dihajati. 'Aku pasti akan tunaikan suatu harapan, suatu permintaan dan suatu keinginan yang menatang keharuan, suatu janji pada diri sendiri yang bertolak dari titik-titik derita.' "Pasti!" Berlalunya masa, dari hari ke hari... Mampukah Larmina untuk terus tabah dalam mengatasi apa jua rintangan yang menghalang kemaraannya?