Selalu dianggap salah di mata kakaknya karena sebuah teka - teki mengenai kematian seseorang hingga akhirnya menemukan pujaan hati. "Kak lo harus ikhlasin ini semua. Kak Widya udah tenang disana!" kataku sembari memegang pundak Kak Juna. "Widya meninggal gara-gara lo Nan." kata Kak Salsa kemudian. "Ini udah takdir Kak, dan please lo jangan nyalahin gue kaya gini!" aku tak bisa menahan air mata yang dari tadi ku tahan. "Udah cukup. Kalian nggak usah berantem. Mending lo pergi deh Nan, gue benci sama lo!" kata Kak Juna dengan nada membentak. "Kak lo lebih percaya sama dia daripada gue? Gue ini adik kandung lo kak?" aku tak rela kalau Kak Juna lebih percaya dengan omongan Kak Salsa. "Udahlah gue lagi malas. Lo mendingan pergi dari sini!" usir Kak Juna. Dan seketika itu aku langsung keluar dari ruang UGD dan duduk di taman rumah sakit untuk menenangkan pikiranku. Yang penasaran sama ceritanya, yuk langsung aja mampir guys.. Jangan lupa tinggalkan jejak vote & commentnya guys. Happy reading..