Story cover for Say It Louder I'm Your Poetry by sejenakata
Say It Louder I'm Your Poetry
  • WpView
    Reads 1,597
  • WpVote
    Votes 121
  • WpPart
    Parts 14
  • WpView
    Reads 1,597
  • WpVote
    Votes 121
  • WpPart
    Parts 14
Ongoing, First published Feb 25, 2020
Bagaimana harimu?
Apa yang sedang terjadi?
Mengapa kau gundah?

Rangkaian kata tertata rapih dalam susunan puisi. Apa yang membuatmu menangis? Biarkan air mata mengalir dalam serangkaian kata ini.

Dan semoga, pesan tersirat ini tersampaikan juga dapat menjawab pertanyaanku sebelumnya. 

Salam,
-Say It Louder I'm Your Poetry
All Rights Reserved
Sign up to add Say It Louder I'm Your Poetry to your library and receive updates
or
#166katakata
Content Guidelines
You may also like
Buku Ini Gak Konsisten, Tapi Ya Sudahlah by akmal1505
25 parts Ongoing Mature
Hanya menuang segala kata dalam hiruk-pikuk kehidupan-merekam apa yang lewat, menuliskan apa yang terlintas, tanpa janji akan kedalaman atau kebijaksanaan. Tidak ada urgensi untuk menjelaskan, tidak ada kepentingan untuk dipahami, sebab dunia sudah penuh dengan orang yang mengira dirinya tokoh utama. Kata-kata berdiri sendiri, mengalir mengikuti arus yang tak selalu jelas arahnya, seperti rapat yang seharusnya bisa diselesaikan dengan satu email. Kadang tajam, kadang datar, sering kali hanya sekadar ada, mengisi ruang seperti iklan yang muncul di saat paling tidak dibutuhkan. Kadang melankolis, kadang sinis, kadang seperti bercanda tapi ternyata menyelipkan sesuatu yang dalam. Hidup ini kadang absurd kadang, ah sudahlah-namun makna di dalamnya juga sering lewat tanpa permisi. Saya pun sadar, tidak semua orang punya waktu untuk membaca sesuatu yang mungkin hanya sekadar refleksi seseorang yang terlalu banyak diam di pojok ruangan, mengamati bagaimana orang-orang tertawa, menangis, lalu pura-pura lupa bahwa mereka pernah melakukan keduanya. Tapi tenang saja, saya tidak akan memaksa Anda untuk membaca sampai selesai-membaca separuh lalu berpikir, "Ah, ini mah nggak masuk akal," juga merupakan bagian dari perjalanan menemukan makna, bukan? Maka, jika pada akhirnya tulisan ini lebih mirip tumpukan halaman tugas yang ditunda dikerjakan sampai tenggat waktu atau coretan iseng di pinggir buku catatan kuliah yang berakhir lebih eksistensial dari esai akademik-saya tidak akan terkejut. Seperti manusia yang mencari hiburan, semua tulisan ini juga mungkin sedang mencari pembacanya yang tepat, atau setidaknya, seseorang yang cukup penasaran untuk bertanya, "Ini cerita isinya apa sih?" sebelum akhirnya menguap dan kembali membuka media sosial. Jika Anda menemukan sesuatu yang berharga di dalamnya, anggap saja saya sedang beruntung. Jika tidak, ya, setidaknya saya sudah menyumbang satu tulisan lagi ke alam semesta ini.
RUMAH tanpa pintu  by diandlyne
36 parts Ongoing
rumah itu punya dinding. punya atap. punya meja makan dan tempat tidur. tapi tidak punya tempat untuk elira merasa aman. di sana, elira tumbuh seperti bayangan. ada, tapi tak pernah dianggap. dilahirkan bukan karena diharapkan, tapi karena tak sengaja. sejak kecil, elira sudah belajar caranya diam. belajar caranya menyembunyikan luka di balik senyum, dan menyembunyikan jeritannya dalam baris-baris puisi di buku matematikanya. ia bukan anak yang cerewet, bukan juga yang mudah dicintai. tapi bukan berarti ia tidak ingin dipeluk. di sekolah, elira hanya ingin melewati hari. tapi semuanya berubah saat seorang guru baru memperhatikannya lebih dari sekadar nilai. untuk pertama kalinya, elira merasa dilihat. tapi... hidup tidak semudah itu. di saat ia mulai berharap, kenyataan kembali menampar lebih keras. masalah di rumah makin dalam, luka makin dalam, dan batas kesabaran pun makin tipis. ketika elira memutuskan diam-diam untuk pergi... barulah semua mata terbuka. tapi seperti luka yang tak segera diobati-penyesalan pun datang terlambat. ini bukan hanya kisah tentang kehilangan. tapi juga tentang suara-suara yang sering kita abaikan. tentang seseorang yang hanya ingin didengarkan... sebelum akhirnya benar-benar hilang. untuk kamu yang pernah merasa sendirian di tengah keramaian-ini kisahmu. dan jika kamu mengenal seseorang yang sering bilang "ga apa-apa", peluk mereka lebih lama. dengarkan lebih dalam. karena bisa jadi, itu adalah tangisan yang paling sunyi. 😞👍🏻 ---
You may also like
Slide 1 of 10
Satu Bait Tentang Hidup cover
menangis cover
Buku Ini Gak Konsisten, Tapi Ya Sudahlah cover
Sepenggal Rasa [Complete]✓ cover
RUMAH tanpa pintu  cover
Diksi Dalam Sepi cover
Coretan Hitam cover
Aku Pengamat, Terasingkan cover
❄ Kata-kata Remaja ❄ cover
Rintik Rindu cover

Satu Bait Tentang Hidup

103 parts Complete

Hidup terlalu berwarna untuk diterjemahkan hanya menjadi hitam dan putih, banyak warna lainnya juga termasuk keabu-abuan perasaan. Bait sajak tentang banyak hal, keluarga, pertemanan, cinta, dan kamu juga yang mencoba menjelaskan banyak warna dalam hidup ini. Senang, bersemangat, sedih, putus asa, percaya juga kecewa, tersungkur hingga bangkit kembali ♡ Didalam ini akan banyak kamu yang aku pakai, entah kamu yang pernah singgah, menemani atau cuma lewat di hidupku. Kamu sebagai teman, sahabat, keluarga, kekasih, bahkan mantan hingga kamu yang dulu sering membuat waktu ku terbuang percuma karena rasa yang tidak pasti diwaktu yang tidak tepat di tempat yang tidak seharusnya. Jika aku ternyata terlalu perasa dalam menulis, kamu yang merasa dimaksud oleh ku, boleh sekali mengkritik. Tapi ingat ini rasaku, aku tidak akan meminta apapun dari mu. Kamu hanya akan bagian dari cerita. Postingannya tidak akan mengurut, selalu tentang keluarga ataupun cinta. Di update sesuai suasana hatiku :D karena di wattpad tidak bisa membuat arsip sekumpulan cerita yang sama, silahkan arsipkan sendiri dan pilih sajak yang tepat dengan hati kalian. Selamat membaca ♡ 🏆 1# rangkaian