Gendis Maharani, gadis yang terpaksa harus berteman dengan luka, setelah menyandang gelar sebagai seorang istri akibat dari sebuah perjodohan.
Bertumpuk dengan sekelumit permasalahan rumah tangga dan seorang suami yang tidak pernah menginginkannya, tentu bukan hal yang mudah untuk ia lewati.
Namun, ia selalu tekankan pada hatinya. Jika ia berhenti itu artinya menyerah. Dan selama perempuan tersebut masih memiliki rasa sabar dalam hatinya, itu artinya menyerah belum menyapanya. Tapi, bagaimana jika luka-luka itu terus bersarang hingga memupuk lebih besar.
Masihkah ia mampu untuk mengucap kata sabar walau dalam hati?
" 'Lauhul mahfudz' antara qobiltu atau innalilahi, antara kita dan malaikat izrail, antara kapan dan kafan, dan antara Ar Rahman dan yasin"
Menceritakan tentang Afhia Latifah Az-Zahra yang harus masuk pesantren dan di jodohkan dengan anak pemilik pesantren yang bernama Muhammad Zayyan Al Malik. Seorang Fhia yang berjuang karna mengidap penyakit tanpa sepengetahuan keluarga dan temannya kecuali sang adik ipar, Fhia yang harus mengetahui bahwa suaminya mencintai wanita lain, seorang Fhia yang berjuang mendapatkan cinta sang suami.
Akankah Fhia bisa meluluhkan hati suaminya?
Dan akankah Fhia bisa sembuh dari penyakitnya?
"Mungkin ada kata sulit untukku mencintaimu. Jika aku tidak melibatkan Allah dalam perjalananku"
-Muhammad zayyan al-malik-
"Apa mungkin tidak akan ada kata pantas untukku bersanding denganmu"
-Afhia Latifah Az-Zahra-