Srekk... Srekk... Srekk...!!!
Hellen mendengar suara aneh itu lagi dari ruangan yang terkunci di rumah aneh tersebut, sudah hampir 2 minggu ia dan keluarga nya mendiami rumah aneh tersebut, tapi hal - hal aneh dan menyeramkan semakin banyak bermunculan di tempat terisolasi itu.
Ayah terpaksa membeli rumah yang ada di desa terpencil seperti ini di karenakan 1 bulan lepas dia baru mendapat musibah yang menimpa perusahaan sukses nya yang ia bangun sejak usia lajang.
Rumah yang letaknya jauh dari riuh kerumunan warga itu sudah lama tidak di tempati, karena banyak rumor yang beredar di daerah sana menyatakan bahwa rumah itu sudah terkutuk dan membawa petaka.
Ocehan - ocehan para warga itupun satu persatu terdengar oleh Hellen akan tetapi Hellen tetap merasa biasa saja seolah-olah tidak ada hal yang perlu di khawatirkan di rumah ini, sampai ucapan dari warga - warga itupun menjadi kenyataan.
Suara langkah kaki itu pun terdengar lagi melintas di depan kamar Hellen malam itu, gertakan itu terdengar di dalam gelap nya ruangan di sudut - sudut lorong, akan tetapi suara itu lambat laun mulai senyap dan menghilang.
Pagi itu Hellen melihat ruangan itu lagi, dan ia mencium bau bunga melati yang tercium sangat menyengat dan jelas, bau itu berasal dari dalam ruangan aneh tersebut dan pagi berikutnya ia juga merasakan hal yang sama.
Malam itu Nathan, Dito, dan Micheal datang berkunjung ke rumah Hellen untuk kerja kelompok tugas mereka di sekolah, Mamah menyuruh Hellen untuk mengajak teman - teman nya ke atas karena udara di luar dingin dan suasana juga sedang hujan deras
Hellen dan teman-teman nya pun bercanda ria menghabiskan waktu di atas hingga pukul menunjukkan 00.00 WIB, tapi saat akan turun kebawah Hellen mendengar suara teriakan dari bawah, ahhh... Tolong... Tolong!!! suara itu semakin keras hingga sangat terdengar hingga lantai atas.
Namun, hal yang tak Hellen duga ia temukan di malam itu...
Bagaimana seandainya tahun ini adalah giliranmu menjadi tumbal pesugihan ayah kandungmu sendiri?
"Sudah tiba waktunya sang iblis menagih darah perawan keturunan bapakmu. Satu-satunya cara agar adikmu bisa selamat, nikahkan dia."
-Hartati Mayangkusumo-
"Bagaimanapun caranya, nyawa adikku harus selamat!"
-Abyas Kandra Prakoso-
"Pernikahan ini hanya untuk menyelamatkanku saja, kan? Tidak lebih."
-Zerina Adisty Prakoso-
"Dengan kamu hidup, kamu sudah menyelamatkan banyak orang."
-Gavin Aksa Pradipta-
Satu-satunya orang yang bisa Aby percaya untuk menjaga adik kandungnya hanyalah Gavin Aksa Pradipta. Selain karena pria itu adalah sahabat semasa kuliahnya, Gavin memiliki mata ketiga yang tidak semua orang memilikinya. Hanya saja, kata 'menjaga' di sini mempunyai maksud dan arti yang luas. Salah satunya dengan menikahi Zerina Adisty Prakoso.
Namun, apakah benar pernikahan siri tanpa sepengetahuan keluarga besar ini bisa menyelamatkan Zeze dari ambang kematiannya?
28/02/25
Indigo Universe